Suara.com - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Kota Batam, Achmad Farchanny mengatakan, pihaknya masih menelusuri penumpang lain yang satu kapal dengan Warga Negara (WN) Singapura berinisial VP yang positif virus Corona COVID-19.
Dari data manifest, total ada sebanyak 108 penumpang berada di kapal tersebut. Jumlahnya terdiri dari 26 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dan 82 orang Warga Negara Asing (WNA).
"Yang penumpang dalam negeri sedang kami tabulasi, kami pisahkan yang WNI dengan yang WNA," kata Ahmad seperti diwartakan Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, kemarin.
Untuk yang WNI, Achmad menyampaikan sudah ada beberapa yang telah dihubungi. Namun terkait jumlah WNI yang sudah dihubungi, Achmad belum dapat menyebutkan.
"Sudah ada beberapa kami beritahu," katanya.
Sementara untuk WNA, Achmad mengakui jumlahnya lebih banyak dari WNI. Selanjutnya yang WNA, pihaknya akan memberikan notifikasi ke kementrian kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
"Nanti Kemenkes yang akan memberikan notifikasi ke pemerintah Singapura untuk ditindaklanjuti, proses ini jalan terus," ucap Achmad.
Saat ini ada 12 orang anak buah kapal (ABK) yang sedang menjalani proses karantina karena diduga melakukan kontak langsung dengan WNA yang terpapar virus tersebut.
"Kalau untuk ABK alhamdulilah sudah semua, jumlahnya 12 orang," kata dia.
Baca Juga: WeChat Menyensor Kata Kunci Terkait Virus Corona dan Begini Cara Kerjanya
Achmad mengatakan 12 orang ABK tersebut saat ini kondisinya terpantau sehat. Mereka dikarantina di kapal yang juga ditumpangi VP saat ke Batam, begitupun sebaliknya saat kembali ke Singapura.
Tempat karantina ini kata Achmad merupakan permintaan dari para ABK tersebut.
"Kondisi kapal sedang merapat," kata Achmad.
Achmad juga menambahkan sampel swab dari masing-masing 12 orang ABK ini sudah diambil oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam. Sampel tersebut telah dikirim ke Litbangkes di Jakarta.
Sementara itu ada dua kapal yang dijadikan tempat karantina, masing-masing diisi oleh 6 ABK. Achmad mengatakan tidak masalah tempat karantina dipilih sendiri, namun yang penting akses petugas tidak sulit.
"Supaya bisa kontrol dan pantau kesehatan mereka, selain itu yang paling penting tidak boleh akses dengan orang luar," kata dia.
Permintaan lokasi karantina ini kata Achmad dipenuhi, supaya tidak menimbulkan guncangan baru. Sehingga pada prosesnya memang dilakukan sewajarnya.
Berita Terkait
-
Cegah Corona, Gereja Semarang Larang Jabat Tangan, Cium, dan Pakai Air Suci
-
Heboh Virus Corona, Warganet: Enggak Perlu Habisin Stok kayak Mau Kiamat
-
Terungkap! 21 Warga Bekasi dalam Pengawasan Virus Corona
-
Lawan Corona, Pemkot Depok Siapkan Crisis Center dan Hotline 112
-
Cuma Balai Kota, Kantor Pemda DKI Lain Belum Ada Pemeriksaan Suhu Tubuh
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?