Suara.com - Sebanyak sepuluh Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona (Covid-19) yang kini menjalani isolasi di ruang perawatan Pinere Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur, tidak memiliki riwayat kontak langsung dengan penderita.
"Mereka ditetapkan statusnya sebagai PDP sebab memiliki riwayat perjalanan ke sejumlah negara terjangkit corona, tidak ada yang kontak langsung dengan penderita," kata Dirut RSUP Persahabatan Rita Rogayah dalam konferensi pers di Gedung Asma RSUP Persahabatan, Pulogadung, Kamis (3/5/2020).
Sesuai dengan prosedur penanganan PDP, kata Rita, maka pasien bersangkutan harus diisolasi di ruang perawatan berstandar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
RSUP Persahabatan saat ini memiliki ruang isolasi bertekanan negatif di ruang Pinere yang diklaim sanggup mengisolasi penyebaran virus Corona sesuai standar dunia.
Area tersebut tertutup dari aktivitas umum, bahkan pasien hanya diperbolehkan berkomunikasi melalui alat yang disediakan khusus oleh rumah sakit.
"Ada ruangan komunikasi khusus yang kami sediakan kalau ada permintaan dari pasien ataupun keluarga," katanya.
Dikatakan Rita PDP dirawat sesuai dengan kondisi dan keadaannya, apakah berkriteria gejala atau sudah berat.
"Penatalaksanaan seperti pasien di ruang biasa. Kami memperlakukan seperti pasien pada umumnya. Misalnya ISPA, maka akan dilakukan sesuai penatalaksanaan yang berlaku. (Corona) ini penyakit baru, kami harus ada penanganan khusus," katanya.
Baca Juga: Ruang Isolasi Penuh, RSPI akan Rujuk Pasien ke RS Lain, Ini Rinciannya
Berita Terkait
-
RS Persahabatan Tegaskan Tidak Keluarkan Sertifikat Bebas Virus Corona
-
Anjing Pasien Virus Corona Covid-19 di Hong Kong Ikut Terinfeksi
-
CEK FAKTA: Benarkah Orang Golongan Darah O Rentan Terinfeksi Virus Corona?
-
Gara-gara Corona, Pemerintah Italia Haramkan Warganya Ciuman
-
Efek Virus Corona, Harga Masker Makin Tak Masuk Akal Tembus Rp 31 Juta
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian