Suara.com - Direktur Utama RSPI Prof. dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan akan rujuk ke rumah sakit lain jika ada penambahan pasien. Alasannya, ruang isolasi di RSPI nyaris penuh diisi pasien.
Diketahui, RSPI Prof. dr Sulianti Saroso ini hanya memunyai 11 ruang isolasi.
"Pemerintah sudah menyebutkan DKI ini ada 8 rumah sakit rujukan, memang ternyata kami kan kondisikan ada 11 ruangan yang sudah terisi 10 (pasien), kemarin bahkan 11 (pasien)," kata Syahril di kantornya, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (5/3/2020).
Guna mengantisipasi penumpukan pasien, pihak RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso telah mengalihkan pasien ke rumah sakit rujukan lainnya. Rinciannya, ada Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Rumah Sakit Persahabatan, hingga Rumah Sakit Fatmawati.
"Nah saat itu pasien sudah kami alihkan ke RS rujukan lain. Satu ke RS Persahabatan, kemudian RSPAD Gatot Soebroto, RSUD Pasar Minggu, RSUD Cengkareng. Kemudian Mintohardjo dan RS Sukamto Bhayangkara di Kramat Jati, terakhir Fatmawati," kata dia.
Syahril mengkalim, pihaknya bukan menolak pasien yang masuk ke RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso. Sebab, tidak memungkin lagi menampung pasien dengan jumlah ruang isolasi yang terbatas.
"Jadi tolong disampaikan jangan ada kesan RSPI menolak pasien, karena memang penuh, tidak mungkin dimasukan dalam ruangan yang bukan isolasi," klaim Syahril.
Untuk itu, Syahril mengimbau pada pihak rumah sakit swasta untuk tidak merujuk pasiennya ke RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso. Jika nantinya ada ruangan kosong, maka RSPI Prof. dr. Sulianti Saroso dapat kembali menampung pasien.
"Jadi mohon disampaikan kalau ada RS swasta yang ingin dirujuk dan disni penuh. Tetapi kalau nanti ada pasien disini pulang dan ada yang kosong bisa lagi masuk sini," kata dia.
Baca Juga: Sampel Lendir Dibawa ke Jakarta, Satu Keluarga di Singkawang Kena Corona?
Diketahui, jumlah pasien yang kekinian berada di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso hingga Kamis (5/3/2020) masih berjumlah 9 orang. Pada Rabu (4/3/2020) sebenarnya kembali masuk dua orang pasien pada siang dan malam hari.
Hanya saja, satu pasien yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) dinyatakan sembuh dan boleh dipulangkan. Sementara, satu pasien lainnya boleh meninggalkan ruangan isolasi.
Berita Terkait
-
Dijual Online, Penimbun Ribuan Masker Ilegal di Menteng Square Diciduk
-
Heboh Virus Corona, Elma Theana Kesulitan Cari Gula
-
Timbun Sejak Januari, Kini Wali Kota Risma Distribusikan Masker Gratis
-
Melly Goeslaw Bagikan Video Tutorial Membuat Hand Sanitizer
-
Dibawa Pakai Ventilator, Pasien Usia 65 Tahun di RSPI Kondisinya Memburuk
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana