Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sesi pengarahan harian di Jenewa, Senin (9/3), menyebut pihaknya menerima hampir Rp 4,2 triliun (300 juta dolar Amerika Serikat) dari negara-negara mitra untuk Rencana Persiapan Strategis dan Penanganan jenis baru virus corona.
"Hampir 300 juta dolar AS telah dialokasikan untuk Rencana Persiapan Strategis dan Penanganan WHO. Kita semua, saat ini, didorong oleh aksi solidaritas warga dunia, dan kami meminta seluruh negara untuk melakukan pencegahan dini dan agresif untuk melindungi seluruh masyarakat," kata Ghebreyesus dalam tayangan yang disiarkan laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagaimana dipantau di Jakarta, Selasa.
Dana tersebut sebagian besar merupakan sumbangan dari negara-negara anggota PBB. Pada Jumat pekan lalu (6/3), Azerbaijan, China, Korea Selatan, dan Arab Saudi jadi negara yang ikut menyumbang untuk penanganan COVID-19 WHO, terang Ghebreyesus.
"Kami telah mengirim alat perlindungan diri ke 57 negara, dan kami akan mengirim ke 28 negara lainnya. Sejauh ini, kami telah mengirimkan peralatan laboratorium ke 120 negara," tambah dia dalam laporan harian yang disiarkan dalam laman resmi PBB.
Data Worldometers, laman penyedia informasi statistik independen, menunjukkan per Selasa (10/3), 114.430 orang tertular jenis baru virus corona (novel coronavirus/2019 n-CoV). Dari jumlah itu, 4.027 pasien meninggal dunia dan 64.099 orang dinyatakan pulih.
Dari 112 negara yang terjangkit virus, China menempati urutan teratas dengan jumlah pasien terbanyak, yaitu 80.754 jiwa, diikuti dengan Italia 9.172 jiwa, Korea Selatan 7.513 jiwa, dan Iran 7.161 jiwa. Di luar itu, Prancis turut melaporkan 1.412 kasus penularan virus, Spanyol 1.231 kasus, Jerman 1.224 kasus, dan Amerika Serikat 708 kasus.
Khusus di Indonesia, jumlah pasien tertular virus mencapai 19 orang. Sampai saat ini, mereka masih menjalani perawatan di RSPI Sulianti Suroso di Sunter, Jakarta Utara. Dari angka tersebut, otoritas terkait belum melaporkan ada korban jiwa.
Sumber: Antara
Baca Juga: Rumah Sakit Terbesar di Siprus Mendadak Tutup, Ada Dokter Positif Corona
Berita Terkait
-
Wabah Corona, Maia Estianty Beberkan Kondisi Terkini El Rumi di London
-
Lagi, 5 Sekolah Internasional di Jakarta Tutup karena Virus Corona
-
Dokter Sekaligus Binaragawati Wanita di China Ikut Lawan Virus Corona
-
Rumah Sakit Terbesar di Siprus Mendadak Tutup, Ada Dokter Positif Corona
-
Yuk Cuci Tangan ala Iriana Jokowi, Bisa Cegah Covid-19 Sambil Berdendang!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Viral Mau Cari Lelaki Pintar, Tinggi, dan Tampan: Ini Fakta Sebenarnya Isi Pidato Megawati
-
Geger Ijazah Gibran: Roy Suryo ke Australia, Klaim Kantongi Bukti Langsung dari Petinggi UTS
-
Drama Gugat Kejagung Berakhir, Aset Berharga Sandra Dewi Hasil Korupsi Harvey Moeis Segera Dilelang
-
Langkah Cerdas Hemat Biaya Bulanan: Manfaatkan Gratis Biaya Admin
-
Polisi Bunuh Polisi, Kubu Kompol Yogi Bantah Piting Leher Nurhadi: Dakwaan Hasil Imajinasi Jaksa
-
Prabowo Perintahkan TNI Tambah Batalion Kesehatan, Tujuannya Apa?
-
13 Kali Gelar Job Fair, Pramono Sebut 150 Disabilitas Telah Diterima Bekerja
-
Prabowo Kirim A400M untuk Gaza: Siap Airdrop Bantuan dan Evakuasi Medis!
-
Warga Mau Demo RDF Rorotan Lagi, Pramono Akui Bau Sampah Masih Keluar Saat Pengangkutan
-
Kritik 'Kultur Pejabatisme' di Indonesia, Ray Rangkuti Serukan Hormati Kinerja Bukan Jabatan!