News / Nasional
Kamis, 19 Maret 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi. (ANTARA/Nur Aprilliana Br Sitorus)

Kafe ini diyakini sebagai tempat satu warga Indonesia bertemu satu warga negara Jepang, yang belakangan keduanya berstatus positif virus corona.

Ilustrasi virus Corona Covid-19 - (Pixabay/geralt)

Rasa lega yang sempat bergelayut dalam pikiran saya seketika hilang. Pikiran buncah.

Bukan apa-apa, sejak sebelum ada pengumuman pemerintah tentang Menhub Budi Karya terpapar Covid-19, dada saya memang sudah terasa sesak ketika tidur terletang.

Dada saya terasa terganjal dahak namun tidak batuk, tidak lemas. Satu-satunya yang membuat saya optimistis adalah, semua masih berjalan seperti biasa ketika beraktivitas melakukan kerja-kerja jurnalistik.

Ah, mungkin gara-gara berkumpul bersama teman-teman hingga larut malam dua pekan lalu, pikirku—untuk menenangkan diri—sambil mememinum Avocel, obat influenza.

***

Hari masih pagi, Minggu 15 Maret, ketika dahak dalam tenggorokan saya mulai mudah dikeluarkan. Saya pikir, obat influenza yang semalam diminum, sangat manjur.

Badan saya terasa enteng, sesak napas mulai hilang, dan saya lanjut bekerja dari rumah alias work from home, sesuai perintah kantor.

Tapi, Senin 16 Maret, ketika malam, sesak itu kembali datang, lagi-lagi saat saya hendak tidur. Avocel kembali saya teguk dan tidur bisa nyaman.

Baca Juga: Pasien Positif Corona di Banten Bertambah 4, Total Jadi 12 Orang

Esoknya, Selasa 17 Maret, pukul 10.00 WIB, saya mengajak kakak dan teman yang kebetulan juga sedang kerja dari rumah, untuk memeriksa kesehatan.

Kakak saya medical check up (MCU) di klinik rujukan kantornya. Sementara saya dan teman, memeriksakan kesehatan di salah satu rumah sakit rujukan pemerintah, kawasan Jakarta Selatan.

Rumah sakitnya tak jauh dari Kebun Binatang Ragunan, kami tiba di sana sekitar pukul 11.00 WIB.

Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)

Saat akan masuk rumah sakit, tangan kami disemprot hand sanitizer, dahi kami diperiksa menggunakan thermal gun, hasilnya saya 36,2 dan teman saya 36, katanya ini normal.

Karena teman saya hanya MCU, saya juga ikut seperti itu—jadi kami tidak melalui posko screening COVID-19.

***

Load More