Suara.com - Baliho Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dipermasalahkan. Ia dituding kampanye di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19).
Kritik ini disampaikan oleh akun Twitter @Aryprasetyo85 dalam unggahan, Minggu (22/3/2020).
Ia mengunggah sebuah baliho yang bergambar foto putra pertama Susilo Bambang Yudhoyono dengan sejumlah anjuran untuk waspada terhadap virus corona.
"Woyyyy @AgusYudhoyono tega-teganya lu kampanye di tengah wabah corona. Ternyata nafsu politik lu lebih besar dengan memanfaatkan wabah corona untuk kepentingan lu!" tulis @Aryprasetyo85.
Ia menambahkan, "Berapa harga sewa baliho segede gaban itu? Apa gak sebaiknya disumbangkan untuk beli ADP/alat kesehatan untuk cegah corona?"
Tudingan ini langsung dibantah oleh politisi Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.
Menurutnya, baliho tersebut dibuat oleh para kader di daerah atas terpilihnya AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Ia pun menunjukkan baliho lain dengan potret Agus di sana.
"Itukan kader-kader daerah yang buat, ungkapan ekspresi mereka atas terpilihnya mas AHY," cuit Jansen melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (22/3/2020).
Jansen merasa tidak perlu mempermasalahkan baliho tersebut. Sebab, ia menilai isinya juga mendidik, anjuran melawan COVID-19.
Baca Juga: Antar Makanan, Kurir Ini Dapat Pesan So Sweet dari Pelanggannya
"Isinya jugakan bagus itu anjuran untuk waspada virus Corona. Jadi kurang kerjaan aja orang yang mempersoalkan baliho itu," kata Jansen.
Ia melanjutkan, "Baliho selamat bertugas ke mas AHY ini banyak sekali se-Indonesia, ini dari kader-kader".
Meskipun demikian, warganet tetap saja merasa pemasangan baliho tersebut di tengah situasi wabah ini tidak tepat.
Seperti komentar dari @Reckihadiperda yang menulis, "Momentnya bang gak etis. Abang tahu pastilah budaya Indonesia. Tak ada pesta tatkala berduka. Kecuali memang siap tuk dibacakan yasin".
Warganet lain merasa tidak terlalu penting untuk mempersoalkan baliho.
"Jangan ribut sama baliho yang terpenting selamatkan Indonesia, bang," tulis @Salman49672464.
Berita Terkait
-
Takut Corona, Pesta Kawinan di Hotel Berbintang Dibubarkan Satpol PP Batam
-
Warga Bandung Rapid Test Virus Corona di Stadion Si Jalak Harupat
-
Ingat! Virus Corona Bisa Muncul Lagi Meski Telah Dinyatakan Sembuh
-
Amankah Panggil Pengasuh Anak saat Wabah Corona Covid-19? Ini Aturannya!
-
Andrea Dian dan Pasien Covid-19 di RS Rujukan Akhirnya Dapat Bantuan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional