FDA telah memperingatkan masyarakat terhadap penggunaan alat tes yang tidak terdaftar karena kualitas dan akurasi hasil tidak dapat dijamin. Mereka hanya menyetujui delapan tes Covid-19 untuk penggunaan komersial, tetapi Departemen Kesehatan mengatakan tes itu masih perlu dibawa ke laboratorium terakreditasi untuk diproses.
Belakangan ini, Departemen Kesehatan merevisi pedomannya mengenai siapa yang bisa dites untuk Covid-19, kendati mereka tidak menunjukkan gejala virus tersebut.
Juru bicara kesehatan, Rosario Vergeire mengatakan sebelum protokol direvisi, pejabat pemerintah masuk ke dalam kriteria, seperti menunjukkan gejala seperti flu, paparan kasus positif, atau melakukan perjalanan ke daerah dengan transmisi lokal.
Di bawah protokol Departemen Kesehatan yang direvisi, hanya pasien yang menunjukkan gejala parah yang diuji. Bagi mereka yang memiliki gejala ringan, tes dilakukan hanya jika mereka adalah individu yang berisiko tinggi seperti lansia dan wanita hamil.
Covid-19 telah menginfeksi 380 orang di Filipina, dengan 25 di antaranya meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2. Tujuh belas dari mereka yang terinfeksi telah pulih.
Tes Covid-19 anggota DPR diprotes
Kondisi tak jauh berbeda kini sedang terjadi di Indonesia. Publik memprotes wacana tes Covid-19 untuk anggota DPR dan keluarganya yang bakal dilakukan pekan ini. Mereka melancarkan protes keras melalui media sosial.
Salah satunya yang mengkritik keras adalah pegiat hak asasi manusia, Veronica Koman. Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, Veronica menyebut hal ini menjijikan.
Menurut dia, banyak orang dari berbagai negara bersusah payah mendapatkan tes di tengah kelangkaan pasokan medis. Sementara, anggota parlemen Indonesia mendapatkannya gratis.
Baca Juga: Dosen UMY Kecam Anggota DPR RI dan keluarga yang Akan Jalani Tes Corona
"Saat banyak orang sakit dari berbagai negara bersusah payah untuk mendapatkan tes di tengah kelangkaan pasokan medis, semua anggota parlemen Indonesia dan keluarganya akan mendapatkan tes Covid-19 secara gratis. Menjijikan. Ini adalah perang kelas," cuit Veronica Koman seperti dikutip Suara.com dari akun Twitter @VeronicaKoman.
Di cuitan lain, Veronica Koman memaklumi ketika semua negara gagap mengatasi pandemi ini. Namun, imbuh dia, memprioritaskan anggota DPR dan keluarganya dites gratis itu merupakan hal yang tidak peka.
Veronica Koman mengatakan kebijakan tersebut sebagai cerminan dari kultur korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) yang dituding menjangkiti DPR.
"Semua negara gagap dalam mengatasi pandemik, iya dimengerti. Tapi memprioritaskan semua anggota DPR dan keluarganya dites gratis ketika rakyat yang sakit saja sulit dites sangatlah tidak peka. Kebijakan ini cerminan dari kultur KKN yang memang menjangkiti DPR," tulis Veronica Koman.
Wacana tes Covid-19 untuk DPR
Sekadar informasi, sebanyak 560 anggota DPR RI dan anggota keluarganya bakal menjalani tes kesehatan guna memeriksa apakah terinfeksi virus corona Covid-19 atau tidak.
Berita Terkait
-
Whisnutama Akan Rombak Anggaran Kemenpar untuk Lawan Corona
-
Terancam PHK Imbas Corona, Buruh Teriak Minta Perlindungan Pemerintah
-
Gubernur Jatim Khofifah Mencoba Bilik Sikat Corona
-
Jumlah Korban Corona Melonjak, Teco: Kesehatan Lebih Penting dari Sepakbola
-
Akan Beri Bantuan Tunai ke 1,1 Juta Orang, Pemprov DKI: Masih Dibahas
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP