Suara.com - Dahulu kala untuk jadi pahlawan, warga negara harus turun ke medan perang, memanggul senjata. Demi membantu pemerintah, mereka harus rela mengikuti wajib militer, berlatih memegang senjata hingga mempertaruhkan nyawa. Nasib bangsa dan nasib mereka sendiri ditentukan di medan perang.
Jadi pahlawan zaman dahulu tidak pernah mudah karena semua serba dipenuhi peperangan. Manusia bertahan hidup dengan memperebutkan wilayah atau mempertahankan wilayah. Pokoknya harus ada darah yang tumpah.
Coba saja diabsen mulai dari perang antar kerajaan di wilayah nusantara seperti Perang Puputan di Bali hingga Perang Dunia I dan II. Sejarah manusia penuh dengan catatan peperangan dari berbagai zaman.
BACA JUGA: 5 Strategi Melawan Virus Corona, Sukses di Berbagai Negara
Namun, bagaimana jika hari ini kita bisa jadi pahlawan hanya dengan rebahan?
Terdengar memaksa dan muluk-muluk tetapi ajaibnya hal itu bisa terjadi di zaman sekarang.
Sejak virus corona mulai merebak ke seluruh penjuru dunia awal bulan Februari lalu, kampanye seperti Work From Home (WFH) atau kerja dari rumah dan Social Distancing atau jaga jarak mulai berseliweran di media sosial.
BACA JUGA: 5 Tips Agar Tetap Produktif ketika Work From Home
Beberapa negara, sebut saja Korea Selatan, China, dan Singapura bahkan selangkah lebih maju dengan menyikapi gerakan tersebut secara lebih serius. Hasilnya? Per hari Jumat (20/3/2020), tak ada kasus corona baru yang dilaporkan di China. Sementara itu, di Singapura dan Korea Selatan, angka kematian bisa ditekan sedemikian rupa sehingga persentasenya sangat kecil.
Baca Juga: Ahli: Cuka Pempek Efektif Jadi Disinfektan Bunuh Virus Corona
Di Korea Selatan, dari 8.961 kasus per Senin (23/3/2020), korban jiwa yang meninggal dunia akibat COVID-19 berjumlah 111 orang. Persentase kematian di Negeri Ginseng itu hanya sekitar 1,24 persen. Sementara, di Singapura, setelah berhasil bertahan tanpa adanya kematian sejak bulan Februari, pada hari Sabtu (21/3/2020), Negeri Singa itu akhirnya melaporkan angka kematian pertama karena COVID-19 yang memakan dua korban jiwa.
Bandingkan dengan Indonesia yang persentase tingkat kematiannya mencapai 9,3 persen. Per hari Senin (23/3/2020), pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 telah mencapai 49 orang. Angka ini bahkan masih bisa terus bertambah jika kita tidak benar-benar serius menyikapi kampanye #medialawancovid19 #dirumahaja #kerjadirumah atau #amandirumah.
Jadi Pahlawan dengan Rebahan
Tak semua orang bisa melakoni anjuran WFH. Bagi sebagian profesi seperti dokter, perawat, satpam Rumah Sakit (RS), supir ojek online, pedagang sayur, buruh pabrik, dan karyawan supermarket, mau tak mau mereka harus tetap berada di luar rumah selama masa pandemi corona. Kalau tidak siapa yang akan mengurus orang sakit? Mengantar pesanan makanan? Memproduksi sabun bagi kita yang di rumah? Atau menjaga kasir minimarket?
Mereka jelas bisa dan justru harus kita sebut sebagai pahlawan. Tetapi sematan pahlawan akan jadi sia-sia kalau kita yang bisa melakoni anjuran #dirumahsaja malah kelayapan seenaknya di luar rumah dan membahayakan nyawa banyak orang.
Yang menakutkan dari virus corona adalah kecepatannya dalam menularkan penyakit. Orang-orang yang lebih rentan seperti lansia, rakyat miskin, dan balita menanggung risiko lebih besar daripada kalangan anak muda-dewasa usia produktif. Siapapun orangnya, tak peduli miskin atau kaya, pejabat atau rakyat biasa, bisa menjadi carrier atau pembawa virus bahkan ketika kita tak menyadarinya.
Berita Terkait
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Terbukti! 5 Sebab Home Fatigue Akibat WFH Tanpa Batas di Era Digital
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Pekerja WFH Perlu Tahu, 6 Langkah Bikin Home Office yang Bikin Semangat Kerja Setiap Hari!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang