Suara.com - Video komika Bintang Emon menyampaikan pesan soal bahaya virus corona Covid-19 viral di media sosial baru-baru ini.
Warganet menyoroti gaya bicara Bintang Emon yang kocak, namun menohok ketika memberikan imbauan kepada khalayak.
Video tersebut mulanya diunggah oleh akun Twitter @bintangemon pada Sabtu (22/3/2020). Tak lama, rekaman berdurasi 2 menit 20 detik itu ramai dibagikan ulang oleh warganet.
Salah satunya cendekiawan muslim Haidar Bagir melalui akun Twitter pribadinya. Ia memuji aksi Bintang Emon yang disebut sebagai sosol cerdas dan baik hati.
"Sudah mulai viral, nih. Saya posting lagi biar lebih viral. Anak muda cerdas dan baik hati (Ada yang tahu siapa dia?)," tulis Haidar Bagir, seperti dikutip Suara.com, Selasa (24/3/2020).
Lebih lanjut, Haidar Bagir pun menyebut Bintang Emon cocok diangkat menjadi pendamping juru bicara pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19, mewakili kalangan anak muda.
"Boleh diangkat jadi juru bicara pemerintah untuk anak-anak muda, mendampingi Pak Ahmad Yurianto," ungkapnya, memungkasi.
Sejak dibagikan, cuitan Haidar Bagir itu telah mendapat lebih dari 21 ribu retweets dan 49,8 likes.
Sementara, untuk lebih jelasnya berikut pesan Bintang Emon soal bahaya virus Covid-19.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Frasa Physical Distancing Ketimbang Social Distancing
1. Ingatkan Publik Jaga Kesehatan: Yang Ngeyel Dicipok Innova
Yang masih memiliki kewajiban untuk ke luar rumah, mohon hati-hati, kesehatannya dijaga. Dan untuk temen-temenku yang masih suka bilang, 'Elah Tang, santai aja, nyawa kita di tangan Tuhan', wet Paman Boboho, kalau emang itu prinsip ente, noh lu jongkok tengah jalan tol sambil bilang 'nyawa kita di tangan Tuhan' kalau nggak dicipok Inova lu.
Emang nyawa kita di tangan Tuhan, cuma kan harus usaha kitanya, ada ikhtiar sebelum tawakal. Nah makanya lu pas pelajaran agama, jangan main QQ, kagak masuk di kepala lu. 'Tapi gue nggak apa-apa Tang kalau meninggal', ya gue juga nggak apa-apa kalau lu meninggal.
Asal lu meninggal jasad lu nguap gitu, ngilang. Lah lu kalau meninggal karena ngeremehin Ccrona, yang lain bisa kena. Yang mandiin lu, yang nguburin lu, orang catering tahlilan lu, kena. Ya Allah jahat banget lu. Dia nggak ngerti apa-apa, cuma ngebungkusin lemper doang, kena.
2. Social distancing Mestinya Dituruti
Beda cerita kalau lu udah waspada gitu kan. Pasti ada penanganannya. Kita juga kalau diarahin buat social distancing, yang bisa ngikutin ya nurut tolong. Ada orang batuk, udah ngindarin tuh. Jangan ada yang batuk lu tegor, 'Wet batuk pak haji?' Yah lu kena corona lu. Jangan sampe meninggal karena bercanda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana