Suara.com - Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan mentarakan darurat virus corona. Kota Makassar menaikkan statusnya dari siaga.
Hal itu dilakukan karena makin banyak pasien positif corona di sana. Tercatat bertambah menjadi 11 orang positif corona.
"Makassar semenjak ada yang meninggal (positif) sudah status darurat. Apalagi saat ini kasus terus bertambah," ucap Pejabat Wali kota Makassar, M Iqbal Suhaeb saat telecopress secara daring di Makassar, Kamis (26/3/2020).
Data sementara saat ini jumlah pasien positif corona untuk Makassar tercatat 11 orang. Satu di antaranya meningggal dunia, 10 orang masih dirawat secara intesif di ruang isolasi infeksi center RSUP Wahidin Sudirohusudo.
Selanjutnya, untuk Orang Dalam Pemantauan (OPD) sebanyak 40 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 59 orang, 49 masih dirawat, tujuh diperbolehkan pulang dan empat meninggal dunia.
"Ada sebagian besar PDP sudah boleh pulang dan diminta isolasi mandiri. Pasien yang masih terindikasi terpapar virus terutama pernah kontak dan memiliki riwat penyakit komplikasi masih dirawat intensif," paparnya.
Selain itu bagi masyarakat yang masih ODP disarankan lebih baik melalukan isolasi diri di rumah masing-masing, kecuali ada gejala dan mendesak memerlukan perawatan intensif menghubungi 112 atau dilarikan ke fasilitas kesehatan maupun rumah sakit rujukan sesuai protokol standar.
Iqbal juga mengungkapkan, berdasarkan data tracking sementara yang diperoleh dari pasien positif maupun PDP, ada 670 orang yang sedang diamati. Mereka dibagi klaster atau kelompok, sesuai dengan riwayat kontaknya.
Selain itu, Pemkot Makassar melalui Dinkes membagi klaster termasuk orang yang pernah kontak dengan pasien 285 (meninggal) seusai umroh usai dirawat di RS Siloam, begitupun PDP jamaah umroh yang meninggal dunia di rumah sakit Grestelina.
Baca Juga: Italia Krisis Corona, Pemain Berdarah Indonesia Ini Lebih Khawatirkan Istri
"Ada empat dari tujuh travel sudah diminta datanya untuk ditracking siapa saja yang sudah kontak, dan datanya sudah ada. Sisa tiga travel yang belum diketahui data jamaahnya," ungkap dia.
Selanjutnya, pasien PDP yang meninggal usai pertemuan keagamaan di Bogor juga ditracking, dan kemudian klaster peserta Itjima Dunia Zona Asia di Gowa terus dipantau.
Berkaitan dengan peningkatan kasus korona di Makasssar apakah ada rencana melakukan 'Lockdown' atau menutup akses masuk dan keluar antardaerah wilayah dan pembatasan warga keluar rumah, kata dia, itu memungkinkan.
"Kemungkina lockdown bisa. Bisa parsial atau secara keseluruhan kalau terjadi lonjokan pasien yang sangat besar," beber mantan Kepala Birro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel ini.
Wacana itu dimungkinkan mengingat Kota Makassar adalah daerah transit orang dari arah timur Indonesia ke barat, begitupun arah barat ke timur melewati jalur darat, laut dan udara.
"Kalau sudah dianggap sangat rawan mungkin kita lockdown. Tetapi, kebijakan lockdown harus dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, apakah secara parsial atau keseluruhan," ungkap Iqbal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus