Suara.com - Para dokter di Cina mencoba pengobatan Covid-19 menggunakan metode yang dalam buku-buku sejarah disebut "convalescent plasma" atau plasma darah yang disumbangkan dari para penyintas virus baru.
Dilansir Associated Press, Rabu (25/3/2020), pengobatan menggunakan plasma darah ini telah digunakan untuk melawan wabah flu dan campak sebelum vaksinnya ditemukan. Metode ini pernah dilakukan saat wabah SARS dan Ebola.
Saat para dokter di China telah melakukannya, Amerika Serikat masih menunggu izin Food and Drug Administration (FDA) untuk mencoba hal yang sama.
Metode pengobatan ini memungkinkan terciptanya perlindungan sementara bagi orang yang sakit. Seperti vaksin untuk orang yang berisiko tinggi terhadap infeksi.
Namun belum ada jaminan pengobatan ini akan berhasil sepenuhnya.
Dr. Arturo Casadevall dari Universitas Johns Hopkins mengatakan kepada Associated Press, "Kami tidak akan tahu sampai kami melakukannya, tetapi bukti sejarahnya menggembirakan".
Berdasarkan keberhasilan sejarah pengobatan "convalescent plasma" itulah, Casadevall mengajukan izin ke FDA.
Seorang juru bicara FDA menanggapi, "(FDA) bekerja dengan cepat untuk memfasilitasi pengembangan dan ketersediaan plasma convalescent ini".
Seputar plasma convalescent
Baca Juga: Stadion Utama Gelora Bung Karno Disemprot Disinfektan
Dr. Jeffrey Henderson dari Fakultas Kedokteran Washington University, St Louis, Missouri, Amerika Serikat mengungkapkan beberapa alasan ilmiah untuk mencoba menggunakan darah pasien yang sembuh dari virus.
Ia bersama Dr Arturo Casadevall menyusun aplikasi itu untuk diajukan ke FDA.
Menurutnya, ketika seseorang terinfeksi oleh kuman tertentu, tubuh mulai membuat protein yang dirancang khusus yang disebut antibodi untuk melawan infeksi.
Setelah orang tersebut pulih, antibodi-antibodi itu mengapung dalam darah para penyintas -khususnya plasma, bagian cair dari darah- selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Salah satu studi yang direncanakan para dokter ini akan menguji apakah memberikan infus plasma darah yang kaya antibodi dari penyintas kepada pasien Covid-19 akan meningkatkan upaya tubuh mereka sendiri untuk melawan virus.
Untuk melihat tingkat keberhasilannya, para peneliti akan mengukur apakah pengobatan tersebut memberi pasien kesempatan yang lebih baik untuk hidup atau melemahkan sistem pernapasan.
Tag
Berita Terkait
-
Penggali Kubur Takut, Wabup Sidoarjo Turun tangan Gali Makam Pasien Corona
-
Gadis 21 Tahun Asal Inggris Meninggal Akibat Covid-19 Tanpa Penyakit Bawaan
-
Babak Baru Perseteruan China vs AS: soal Penyebab dan Pasien 0 Covid-19
-
Dampak COVID-19, Polusi Udara Menurun Drastis
-
Klub Malam Tutup, Para Stripper Siap Antar Makanan Sambil Telanjang Dada
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Prabowo-Jokowi Bertemu di Kertanegara, Analis: Bisa Jadi Bahas Ijazah Gibran atau Dukungan 2 Periode
-
BPJPH: Sistem Halal Indonesia Jadi Role Model Dunia, Terbaik dan Diakui Global
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?
-
Dinkes DKI Akui Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Kebersihan
-
Detik-detik Mencekam di Daan Mogot: Pemotor Oleng, Terjatuh, Lalu Tewas Terlindas Truk Boks