Suara.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donald Fariz mengusulkan kepada lima pemimpin jilid V KPK untuk menyumbangkan gaji mereka kepada lembaga yang menangani wabah virus corona Covid-19.
Donald mengatakan, langkah itu perlu dilakukan setelah banyak tokoh nasional maupun internasional yang menyumbangkan dana guna melawan penyebaran virus corona.
"Kalau yang lain berkomitmen memotong gaji sebagai 30 persen sampai 50 persen, saya usul pemimpin KPK menyumbangkan 100 persen gaji untuk penanganan wabah corona,” kata Donald, Kamis (26/3/2020).
Ia mengatakan pemimpin KPK yang diketuai Firli Bahuri sudah dilantik dan bekerja selama tiga bulan terakhir. Namun, kinerja mereka belum ada yang diapresiasi publik.
Apalagi, kata dia, KPK sama sekali belum melakukan operasi tangkap tangan selama masa wabah virus corona.
“Belum lagi buronan seperti Harun Masiku belum bisa ditangkap. Eks Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, juga belum ditangkap. Jadi, sumbangan gaji mereka untuk warga saat wabah corona melanda, menjadi penting dilakukan.”
Ia menuturkan, pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri yang mengancam mengenakan hukuman mati kepada koruptor dana bencana virus corona hanya gertak sambal belaka.
"Gertak Firli terhadap pihak yang melakukan korupsi dana bencana terancam dihukum mati justru dicibir publik. Jadi usul kami sebaiknya 100 persen gaji mereka dipotong saja," kata Donald.
Baca Juga: Sidangkan Kasus Korupsi saat Corona, KPK Bakal Gunakan Video Conference
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!