Suara.com - Psikolog Klinis dari Himpunan Psikolog Indonesia dan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Emeldah menilai wajar adanya perubahan perilaku masyarakat yang mengalami kecemasan hingga mudah terpancing amarahnya di tengah mewabahnya pandemi virus corona atau Covid-19.
Emeldah menyebut kondisi perilaku seperti itu normal dalam situasi dan keadaan masyarakat yang tengah cemas dengan adanya wabah Covid-19.
Hal itu diungkapkan Emeldah dalam acara bincang-bincang secara live dengan tajuk "Mengatasi Kebosanan dan Mengelola Stress Disaat Physical Distancing dan Isolasi Mandiri" di akun Instagram Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (29/3/2020).
Emeldah menjelaskan, timbulnya perasaan cemas, gelisah dan perubahan emosi masyarakat yang muncul belakangan ini merupakan fenomena biasa. Terlebih mereka mungkin mengalami kebosanan saat menjalani program physical distancing di rumah hingga merasakan kecemasan akan situasi pandemi Covid-19 yang tengah mewabah di dunia.
"Ada rasa gelisah terus juga sampai susah tidur, sulit mengendalikan emosi jadi bawaannya suka marah-marah di rumah. Jadi sebenarnya dengan semua gejala itu menurut kami situasi yang normal. Karena seluruh dunia sedang terkena bencana non alam," kata Emeldah.
Ia menyarankan masyarakat untuk dapat memilah-milah informasi yang masuk selama menjalani physical distancing di rumah. Misalanya, dia menyarankan agar masyarakat memilih informasi yang positif.
"Selain kita pilah informasinya, kalau saya saran batasi informasi itu, karena informasi itu membuat cemas. Banjir informasi membuat kita 'wah ini bagaimana-bagaimana ya'. Pemikiran ke depan jadi banyak sekali," katanya.
Lebih lanjut, Emeldah juga memberikan saran bagi masyarakat untuk dapat menjalin komunikasi dengan pihak keluarga secara virtual seperti video call. Setidaknya, kata dia, hal itu bisa meredakan stres hingga kecemasan.
"Kita juga dengan anggota keluarga lain bisa video call, usaha kan untuk melegakan stres. Biar kita terhubung dengan anggota keluarga yang lain di luar kota,” tandasnya.
Baca Juga: Sumber Penularan Virus Corona ke Lansia: Dari Uang hingga Cucu
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali
-
Ponpes Al Khoziny Luluh Lantak, Gus Yahya Sebut Puncak Gunung Es Masalah Infrastruktur, Mengapa?