Suara.com - Kasus positif virus corona atau covid-19 di Indonesia terus meningkat hari demi hari. Tercatat, hingga Senin (30/3/2020), terdapat 1.414 kasus dengan korban meninggal sebanyka 122 orang.
Menanggapi kondisi sedimikian rupa, Koordinator Tim Respons Covid-19 Universitas Gajah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad membagikan skenario pengendalian Covid-19.
Skenario tersebut dibeberkan setelah Tim Satgas Covid-19 UGM mengembangkan model prediksi menggunakan pendekatan Agent Based Modelling (ABM) yang dinamakan DIY Covid-19. Mereka menstimulasikan dampak mobilitas penduduk dan intervensi social distancing terhadap penularan Covid-19.
Selengkapnya, berikut 3 skenario tersebut.
1. Penerapan Social Distancing
Andono menyampaikan, langkah pertama yang bisa ditempuh pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 yakni dengan pemberlakukan sosial distancing, terutama kawasan zona merah.
"Wilayah yang belum masuk kategori zona merah perlu menerapkan moderate sosial distancing minimal selama empat minggu lalu diveluasi," ungkap Andono dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com.
Moderate social distancing sendiri adalah upaya untuk menutup sejumlah fasilitas seperti kantor swasta, sekolah, tempat ibadah dan tempat wisata.
Sementara untuk kawasan zona merah perlu menerapkan karantina wilayah minimal selama tiga minggu. Diikuti dengan penutupan akses keluar masuk wilayah hingga setelah Hari Raya Idul Fitri.
Baca Juga: Hasil Swab Belum Keluar, Seorang PDP Covid-19 di Gowa Meninggal Dunia
"Bagi wilayah yang masuk kategori zona merah tetapi melawati puncak outbreak dapat menutup lalu lintas keluar masuk kecuali untuk transportasi logistik," tambahnya.
2. Peningkatan Skrining dan Diagnonis
Strategi kedua yang direkomendasikan Andoni untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yakni dengan meningkatkan skrining dan diagnosis kasus.
Sebab menurutnya, kekinian proses tersebut masih tersedia dalam kapasitas kecil sehingg belum maksimal memerangi Covid-19
"Perlu meningkatkan kapasitas skrining dan diagnosis minimal 10 kali lebih besar dari yang tersedia saat ini," ujar Andono.
3. Peningkatan Fasilitas Kesehatan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Pastikan BLT Cair Utuh Rp300 Ribu, Tak Ada Potongan Sepeser Pun!
-
Borok KPU Terbongkar Lagi: Sengaja Tak Laporkan Penggunaan Jet Mewah ke DPR
-
BNI dan Badan Bank Tanah Perkuat Kolaborasi Strategis untuk Percepatan Pembangunan Nasional
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
-
Gebrakan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren Langsung Tuai Pro Kontra
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!