Suara.com - Dua remaja kakak beradik diserang orang tak dikenal ketika sedang melintas di sebuah jalan di Marrickville, Sydney, Australia. Mereka dituduh membawa virus corona ke Australia dan diludahi.
Tak berhenti sampai di sana, pelaku rasisme yang sama-sama masih remaja itu melontarkan kata-kata kasar kepada para korban. Ia menyebut mereka dengan panggilan, "Orang Asia Anj**g!"
Kejadian itu berlangsung pada hari Senin (30/3/2020) pukul tiga sore waktu setempat. Sophie Do (23) dan adiknya, Rosa (19) sedang menyeberangi Jalan Petersham ketika seorang remaja perempuan berkaos abu-abu dan seorang kawannya tiba-tiba mendekat dan mulai berteriak.
"Dua orang remaja berjalan ke arah kami dan meneriakkan ujaran rasis 'jauhi mereka, mereka membawa virus corona'," kata Rosa seperti dikutip dari Daily Mail.
Dari video yang berhasil direkam oleh korban, pelaku penyerangan rasisme itu juga mulai mengeluarkan kata-kata kasar. "Aku menyimpan sebilah pisau di dalam tas. Dasar kau Asia anj**g!" kata pelaku.
"Dia sudah melepas tas pinggangnya dan bersiap untuk bertarung denganku," kata Rosa.
Pelaku bahkan mencoba menendang punggung Sophie, tapi beruntung Rosa segera menariknya sehingga ia berhasil lolos dari tendangan si pelaku. Melihat hal ini, seorang pria asing datang dan mencoba melerai.
Saat si pria asing menyuruh pelaku meninggalkan Sophie dan Rosa, tiba-tiba ia meludah, mengotori mata sebelah kanan Rosa dan rambutnya.
"Dasar pe**n Asia. Kamu telah membawa corona ke sini. Sana pergi makan kelelawar lagi dasar pe**k!" teriak pelaku lalu melenggang pergi.
Baca Juga: Bisnis Tutup Akibat Corona, Fairuz A Rafiq Beri Pinjaman ke Karyawan
Sophie tak pernah menyangka jika dirinya menjadi salah satu korban kekerasan rasisme. Ia telah melihat hal serupa di media sosial, rasisme semakin meningkat selama krisis corona. Tapi ia tak mengira bahwa ia bakal menjadi bagian dari rantai kekerasan itu.
"Kebencian terhadap orang Asia semakin meningkat dan aku juga telah melihat video menjijikkan dari berbagai penjuru dunia. Aku tak mengira, aku salah satu korbannya," kata Sophie.
Tag
Berita Terkait
-
Liburan Romantis Akhir Tahun, Margaret River Australia Barat Wajib Masuk List
-
Ileague: Tidak Ada Tempat untuk Rasisme di Super League
-
Insiden Yance Sayuri dan Marc Klok Berujung Rasis, Operator Super League Geleng-geleng
-
14 Tahun Berseteru, John Terry Tutup Pintu Damai dengan Rio Ferdinand
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka