Suara.com - Pemerintah Kota New York di Amerika Serikat mulai memakamkan jenazah korban virus corona di kuburan massal seiring dengan melonjaknya angka kematian di tengah wabah Covid-19.
Selama beberapa hari terakhir jumlah orang yang meninggal terus mencatat rekor. Pada Kamis (9/4/2020) saja, New York melaporkan sebanyak hampir 800 orang wafat hanya dalam 24 jam.
Dilansir dari BBC, hingga Jumat (10/4/2020) pukul 10.45 WIB, terdapat 7.067 orang meninggal dunia di negara bagian tersebut akibat Covid-19. Angka ini hampir mencapai setengah dari total kematian akibat virus corona di Amerika Serikat.
Untuk menguburkan sebagian jenazah, pemerintah setempat membuat kuburan massal dengan memakai jasa pekerja kontrak.
Mereka dikerahkan ke Pulau Hart, di sebelah timur Distrik Bronx, Kota New York, yang hanya dapat dicapai menggunakan kapal.
Sejak abad ke-19, pulau tersebut dipakai pemerintah kota untuk menguburkan jenazah yang tidak memiliki keluarga atau jenazah yang keluarganya tidak mampu mengadakan pemakaman.
Menurut Jason Kersten, selaku juru bicara Departemen Pemasyarakatan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pemakaman, biasanya terdapat 24 jenazah yang dikuburkan di Pulau Hart dalam sehari, lima hari sepekan.
Sebelum dimakamkan, para jenazah dibungkus di dalam kantung dan ditempatkan di dalam peti. Nama mendiang dituliskan dalam huruf besar di setiap peti, sehingga memudahkan jika di kemudian hari hendak diangkut.
Peti-peti itu lantas dikuburkan ke dalam makam berbentuk parit memanjang yang digali oleh alat-alat berat.
Baca Juga: Di New York, Angka Kematian Akibat Covid-19 Capai 4.400 Jiwa Lebih
"Mereka menambahkan dua parit baru jika kami memerlukannya," kata Kersten kepada kantor berita Reuters.
Saat angka kematian belum melonjak, Departemen Pemasyarakatan memerintahkan sejumlah narapidana untuk menguburkan para jenazah. Namun, ketika wabah virus corona semakin banyak memakan korban, pihak berwenang menggunakan jasa pekerja kontrak.
"Untuk alasan menjaga jarak sosial dan keamanan, para narapidana tidak membantu pemakaman selama pandemi," kata Kersten.
Pada Kamis, sebuah kapal kargo terlihat mengangkut sebuah truk berpendingin yang membawa sekitar 24 jenazah.
Aja Worthy-Davis, juru bicara Lembaga Pemeriksa Medis (OCME), mengaku perlu waktu untuk merinci penyebab kematian semua jenazah. Namun, dia tidak menampik bahwa sebagian jasad kemungkinan merupakan korban virus corona.
Baik Worthy-Davis maupun Kersten mengatakan Pulau Hart dapat dipakai sebagai lokasi pemulasaraan sementara jika jumlah kematian di New York melampaui kapasitas kamar jenazah kota tersebut.
Berita Terkait
-
Dulu Pernah Ngaku Raja, Kini Nurseno Klaim Temukan Obat Virus Corona
-
Meski Sakit dan Pahit, DPR Harap Ojol Maklum Tak Bisa Angkut Penumpang
-
Pandemi Corona, Heboh Coretan 'Sudah Krisis Saatnya Membakar' di Tangerang
-
3 Anak di Sawah Besar Diisolasi karena Corona, Akses Jalan Dilockdown Warga
-
Satu Peserta Ijtima Gowa Asal Karanganyar Meninggal di RS Moewardi
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku