Suara.com - Tiga orang anak masih menjalani isolasi mandiri di Kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat lantaran keluarganya terinfeksi virus corona jenis baru COVID-19.
Dari pantauan Suara.com di lokasi kediaman tiga anak yang lakukan isolasi, tampak akses jalan menuju ke rumah tiga anak masih ditutup atau di-lockdown oleh warga setempat.
"Ini kita tutup jalan dari seminggu yang lalu bang," kata warga sekitar yang berjaga di depan akses jalan yang ditutup.
Kendati ditutup, warga setempat yang ingin beraktivitas ke luar rumah tetap diperbolehkan. Hanya saja dengan syarat yang ketat, yakni harus menggunakan masker dan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan.
Sementara bagi warga luar seperti pengemudi ojek online tidak diperkenankan masuk. Hanya boleh menunggu di depan akses jalan yang ditutup.
Adapun menurut warga, tiga anak yang diisolasi mandiri, masih berada di rumahnya hingga saat ini dan belum dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet seperti ibunya yang dinyatakan positif Covid-19.
"Masih jalani isolasi di rumahnya ada. Cuma ibunya aja (di rumah sakit)," kata warga.
Untuk diketahui, satu keluarga di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, terjangkit covid-19. Tiga anggota keluarga yang masih berstatus anak-anak pun kekinian tengah menjalani masa isolasi mandiri di rumah.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto mengatakan, satu keluarga tersebut beranggotakan lima orang. Bahkan sang ayah telah meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Ayah Meninggal, Ibu Diisolasi, Kisah 3 Anak di Sawah Besar Terkurung Corona
Sementara sang istri, kekinian tengah dirawat di RSD Wisma Atlet. Kemudian, ketiga anak yang masih berusia 10 tahun, 13 tahun, dan 15 tahun saat ini tengah menjalani masa isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari pihak Puskesmas.
Dua di antaranya yakni yang berusia 10 dan 13 tahun dinyatakan positif corona.
Berita Terkait
-
Satu Peserta Ijtima Gowa Asal Karanganyar Meninggal di RS Moewardi
-
Pulang dari Indonesia, Warga Timor Leste Positif Terjangkit Corona
-
Pemerintah Minta Gaji Pemain Liga Inggris Dipangkas, Taylor: Janggal
-
Lulusan Harvard Cemas Mudik Bisa Sebarkan Corona, Disambut Komentar Kocak
-
Tega Tolak Jenazah Perawat yang Terinfeksi Virus Corona, Warga Minta Maaf
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Istri di Kebon Jeruk Tega Potong Alat Vital Suami Hingga Tewas: Cemburu Buta Jadi Pemicu
-
Bongkar Kelamnya Budaya Riset Dosen, Mendiktisaintek: Yang Meneliti Cuma 30 Persen, Itu-itu Saja
-
Rekonstruksi Pembunuhan Bos Elpiji: Dendam Utang Jadi Adegan Berdarah di Kebon Jeruk!
-
Baru Sebulan Lebih Jabat Menkeu, Purbaya Dianggap Berkinerja Baik, Apa Rahasianya?
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Menteri Pigai Usulkan Aturan Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Anggap Korupsi Pelanggaran HAM
-
Anggaran Riset Dosen Naik Rp3 Triliun! Tapi Ada 'Titipan' Prabowo, Apa Itu?
-
Ketua Partai Hijau Murka 11 Warga Penolak Tambang Divonis Bersalah: Muak dengan Peradilan Negeri Ini
-
Masuk Daftar Menteri Berkinerja Buruk, Natalius Pigai Sebut Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Menteri Brian Sindir Dosen Lakukan Riset Hanya Demi Naik Pangkat: Begitu Jadi Guru Besar, Mentok