Suara.com - Pemerintah Swiss mulai 27 April akan secara bertahap melonggarkan berbagai pembatasan, yang sebelumnya diberlakukan untuk mengekang penyebaran virus corona Covid-19.
Layanan dokter, salon potong rambut, tempat pijat dan salon kecantikan adalah sektor-sektor bisnis pertama yang akan diberi izin untuk kembali beroperasi, kata pemerintah Swiss, Kamis (16/4/2020).
Izin serupa akan dikeluarkan bagi sekolah-sekolah, toko dan pasar mulai 11 Mei, pemerintah menambahkan.
Pada tahap ketiga, izin untuk buka kembali akan diberikan pada sekolah menengah, sekolah kejuruan dan universitas mulai 8 Juni.
Pemerintah juga berencana melonggarkan larangan pertemuan lebih dari lima orang. Keterangan rinci soal tahap itu akan diumumkan pada akhir Mei.
"Peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya akan berlangsung kalau tidak ada lagi peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan," kata pemerintah Swiss seperti dilansir Antara dari Reuters.
Swiss sudah satu bulan menutup sekolah, toko penjual barang tidak terlalu penting serta tempat usaha sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran epidemi itu.
Pemerintah negara itu juga telah menyalurkan dana miliaran berupa bantuan keuangan bagi para pengusaha serta melonggarkan aturan keadaan bangkrut, agar perusahaan-perusahaan tidak terpuruk.
Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengatakan Eropa harus bergerak secara sangat hati-hati saat mempertimbangkan untuk melonggarkan karantina wilayah.
Baca Juga: Gugat Perppu Corona Jokowi ke MK, Amien Rais: NKRI Negara Hukum!
Di Swiss, COVID-19 sejauh ini telah mengakibatkan 973 orang meninggal kendati jumlah orang yang dinyatakan positif mengidap virus itu sudah menurun dalam beberapa hari terakhir ini.
Negara tetangga Swiss, Austria, sudah mengumumkan mencabut sebagian karantina wilayah sementara Jerman juga mengumumkan beberapa langkah kecil untuk melonggarkan pembatasan.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Kenapa Danantara Kirim 36 Direksi ke Swiss? Ini Jawaban Rosan Roeslani
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Alasan Covid Dimentahkan, Pengacara Roy Suryo Sebut Jawaban Kejagung soal Eksekusi Silfester Absurd
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara