Suara.com - Pandemi virus corona covid-19 memberikan dampak bagi semua lini kehidupan, termasuk memicu institusi pendidikan tinggi untuk mengubah tipikal pembelajaran.
Sebagaimana kampus UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan, yang harus melaksanakan perkuliahan dalam bentuk daring.
Efek dari perkuliahan daring tersebut membuat sebagian mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah luar Makassar kembali ke kampung halaman, dengan harapan agar terhindar dari virus korona tersebut.
Namun, ada sebagian daerah yang ketersediaan jaringan untuk mengakses internet belum stabil, dan itu yang kemudian berdampak pula terhadap kelancaran proses perkuliahan daring tersebut.
Hal tersebutlah yang dialami oleh Nurwasilah salah satu mahasiswi UIN Alauddin yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat kemudian berinisiatif untuk membuat rumah pohon demi kelancaran dalam mengakses perkuliahan.
“Inisiatif rumah pohon tersebut muncul karena di sini jaringan untuk mengakses internet sulit untuk didapatkan sehingga dengan adanya rumah pohon tersebut,” kata Nurwasilah.
“Diharapkan agar perkuliahan saya yang secara online dapat saya ikuti dengan baik,” ucap mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidiyah UINAM ini saat diwawancarai kontributor Makassar Terkini--jaringan Suara.com, Sabtu 18 April 2020.
Kronologis pembuatan rumah kayu tersebut berawal saat ia ketika ingin mengikuti perkuliahan online maka harus berpidah ke desa lain yang memiliki jaringan lebih baik.
Sehingga dengan mempertimbangkan efisiensi jika setiap perkuliahan harus pergi jauh maka dengan inisiatif bersama paman dan ayahnya, maka dibuatlah rumah pohon tersebut dengan tujuan utama mendapatkan jaringan yang baik.
Baca Juga: Buat Materi Kuliah Online di Podcast, Dosen Ini Tuai Pujian
“Awalnya ketika perkuliahan saya harus pergi ke desa lain agar mendapat jaringan yang lebih baik untuk itulah saya bersama paman dan ayah saya berpikir untuk membuat rumah pohon sehingga akses jaringan sedikit lebih baik,” sambungnya.
Terakhir, ia berharap pula agar kampusnya juga bersedia menyiapkan kuota gratis seuai dengan platform penyedia jaringan yang tersedia disetiap kampung mahasiswa.
Menurutnya, ketersediaan jaringan di setiap daerah berbeda-beda serta untuk mengikuti perkuliahan daring dengan aplikasi-aplikasi penyedia tatap muka sangat membutuhkan kuota yang banyak.
“Saya berharap kepada pihak kampus agar memberikan akses kuota internet gratis seuai dengan jaringan mahasiswa dimasing-masing daerah karena jika hanya satu penyedia jaringan yang mendapat akses gratis maka tidak semua mahasiswa dapat menikmatinya dengan baik,” tambah Nurwasilah.
“Apalagi biaya untuk menggunakan aplikasi semacam Zoom dan LENTERA membutuhkan banyak kuota” tutup mahasiswi ini yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Alauddin Makassar.
Berita Terkait
-
Sempat Diperiksa Tim Medis Covid-19, Pria di Bali Meninggal di Teras Rumah
-
Dua Hari Jadi Wagub, Riza Patria Evaluasi PSBB DKI Selama Sepekan
-
KPK Minta Menteri Erick Thohir Laporkan Mafia-mafia Alat Kesehatan Corona
-
Sempat Sesak Napas, Guru SD di Denpasar Meninggal Duduk di Teras Rumah
-
Dihantam Corona, Gaji Direksi hingga Karyawan Garuda Indonesia Dipotong
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?