Suara.com - Pemerintah Jepang memberikan bantuan berupa dana tunjangan bagi para pekerja di tengah wabah virus Corona Covid-19 yang melanda Negeri Sakura.
Namun, bantuan itu nyatanya tak merata dibagikan kepada seluruh elemen masyarakat.
Para Pekerja Seks Komersial (PSK) di Jepang, kesulitan mendapatkan dana tunjangan lantaran terbentur persyaratan.
Dilansir Suara.com dari CNN, Senin (20/4/2020), seorang PSK bernama Mika—bukan nama asli—mengungkapkan bahwa PSK di Jepang kesulitan menerima bantuan lantaran adanya syarat tertentu.
Salah satu syarat, kata Mika, seseorang yang ingin menerima bantuan harus menunjukkan slip gaji dan penghasilan.
Padahal, PSK memiliki gaji yang tak menentu, dan sering kali dibayar tanpa adanya pencatatan.
"Tidak jelas bagaimana pekerja lepas yang penghasilannya belum dilaporkan ke pemerintah dapat disetujui untuk stimulus," kata Mika.
"Saya ingin mendaftar, tetapi tidak jelas bagaimana melakukannya. Saya terjebak."
Mika mengaku bahwa wabah Covid-19 jadi pukulan telak bagi para PSK yang mengandalkan pemasukan dengan menawarkan jasa ke orang lain.
Baca Juga: Marc Marquez Jadi Tukang Potong Rambut Dadakan Sang Adik, Begini Hasilnya
Dengan orang-orang kini lebih banyak berada di rumah, Mika dan para PSK lainnya sulit untuk mendapatkan klien dan terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Sebelum wabah Covid-19 melanda Jepang, Mika mengaku bisa mendapatkan klien tiga sampai empat orang dalam satu hari.
"Saya khawatir tentang (kesehatan saya) tentu saja, tapi sekarang saya lebih khawatir tentang bagaimana untuk bertahan hidup," ujarnya.
"(Pemerintah) belum jelas mengatakan mereka akan membantu semua orang. Ada banyak orang yang tidak bisa makan dan bertahan hidup tanpa bekerja," pungkas Mika.
Berdasarkan update virus Corona dari Worldometers, Senin (20/4/2020), Jepang telah mencatatkan 10 ribu lebih kasus positif Corona, di mana 236 orang dinyatakan meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Ngeluh Sesak hingga Sulit BAB, Tukang Kacang Rebus Tewas saat Diiisolasi
-
Innalillahi 2 Dokter COVID-19 di Lebak Banten Positif Virus Corona
-
Kisah Perawat Corona, Istrinya Wafat usai 22 Hari Berpisah karena Tugas
-
Pemerintah Janji Berikan Perlindungan Optimal Bagi Dokter dan Tim Medis
-
Kontak dengan Pasien Positif Klaster Gowa, Empat Orang Dinyatakan ODP
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram