Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membuat gugus tugas tingkat RW untuk membantu pencegahan penularan virus corona atau Covid-19. Namun ternyata, kelompok relawan ini tidak tersentuh bantuan dari pemerintah.
Seperti yang dialami gugus tugas percepatan penanganan corona RW 04, Sawah Besar Utara, Jakarta Pusat. Kawasan tersebut sempat menjadi sorotan karena terdapat satu keluarga yang terjangkit Virus Corona.
Sang bapak meninggal dunia sebelum hasil tes Virus Corona keluar, sementara istrinya dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Dua dari tiga anaknya diisolasi di rumah karena ikut terjangkit Virus Corona.
Sejak pengumuman dua anak umur 10 dan 13 tahun itu positif Corona, RW 04 langsung melakukan karantina wilayah setelah berkoordinasi dengan Kelurahan dan Pemkot Jakpus. Dalam penerapannya, dikerahkan sejumlah relawan yang terdiri dari para warga.
Tugasnya menjaga pintu masuk akses jalan, memeriksa tamu yang datang, hingga menyemprotkan desinfektan. Selain itu mereka juga terus berjaga mencegah kerumunan di warganya.
Berbagai bantuan untuk warga juga terus disalurkan oleh para relawan ini langsung kepada warganya.
Meski kerjanya banyak, ternyata mereka tak menerima bantuan anggaran atau barang dalam bentuk apapun. Hal ini diakui oleh Ketua RW 04, Kusniadi.
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada (bantuan untuk relawan)," ujar Kusniadi di sekretariat RW, Senin (20/4/2020).
Ketua RT 08, tempat keluarga itu tinggal, Nurul Komar menyesalkan sikap pemerintah yang tak memberikan bantuan untuk relawan. Bahkan, untuk konsumsi harian saja mereka hanya menerima dari swadaya masyarakat.
Baca Juga: Pengajuan Bantuan Ditolak Pemerintah, Ketua RT Dicaci Warga Dituduh Korupsi
"Di sini saja relawan ada berapa. Kerjaannya banyak, paling masyarakat sini juga datang kasih makanan buat yang jaga. Swadaya saja," jelasnya.
Padahal, kata Nurul, akibat Corona ini masyarakat sudah dilanda kesulitan ekonomi. Namun dengan adanya gugus tugas ini, mereka harus bekerja lagi tanpa pemenuhan kebutuhan.
"Kita saja sudah susah kan. Banyak yang PHK. Makan buat jaga keluar Rp 20 ribu saja sudah berat kan," tuturnya.
Bahkan tak hanya konsumsi, keperluan untuk penyemprotan desinfektan dan Alat Pelindung Diri juga tak ada dari pemerintah. Hanya pihak swasta yang memberikannya baru-baru ini.
"Baru kemarin saja itu datang APD sama semprotan tuh. Habis ada yang update di medsos kayaknya langsung di kirim tapi bukan dari pemerintah," kata Nurul.
Karena itu, ia meminta pemerintah juga menyoroti kebutuhan bagi para relawan tingkat RW yang bekerja. Pasalnya, mereka juga berisiko karena harus berkontak dengan orang lain, terlebih di wilayahnya ada yang dinyatakan positif corona.
Berita Terkait
-
Isolasi di Rumah, Kondisi Terbaru Kakak Adik Positif Corona di Sawah Besar
-
Bansos Corona DKI Banyak Salah Sasaran, Golkar: Masih pakai Data Lama
-
Wabah Corona, Jokowi ke Jajaran: Pastikan Stok Pangan Cukup hingga Ramadan
-
Hore, Sembuh dari Covid-19, Ibu 3 Anak di Sawah Besar Pulang Disambut Warga
-
Sekeluarga di Sawah Besar Terjangkit Corona, Bagaimana Awal Penularannya?
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'