Suara.com - Salah satu media asing mengklaim jumlah kematian akibat wabah virus corona di Indonesia mencapai 2.200 orang, beda dari data pemerintah. Menurut Anggota DPR RI Fadli Zon, klaim tersebut masuk akal.
Bukan tanpa sebab, menurut Fadli Zon selama ini pemerintah belum transparan dalam mencatatkan jumlah kematian akibat wabah virus corona.
Ia mengatakan, banyak korban yang meninggal tidak didata sebagai pasien virus corona meski telah dinyatakan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Hal itu, kata Fadli Zon, disebabkan oleh beberapa faktor seperti tidak dilakukan pemeriksaan secara umum dan lambannya hasil pemeriksaan tes Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya sebagai tanggapan atas artikel Viva.co.id berjudul "Media Asing Sebut Jumlah Kematian Corona di RI Lebih Dari 2.200 orang".
"Laporan media asing itu masuk akal. Banyak yang meninggal dalam status PDP tidak didata karena Covid-19. Ada brbagai alasan: tidak tes, lambatnya hasil tes dll," tulis Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Selasa (28/4/2020).
Maka dari itu, Fadli Zon menyarankan semestinya pemerintah lebih transparan dalam mengungkap jumlah kematian akibat Covid-19.
Sebab, ketidaktranparan informasi tersebut justru membuat banyak orang terjebak dan terpapar virus corona.
"Harusnya pemerintah transparan umumkan juga berapa jumlah PDP yang wafat. Banyak orag terjebak dan terpapar karena data kurang transparan," kata Fadli Zon, memungkasi.
Baca Juga: Jokowi Larang Mudik, Semua Terminal Bus di Karawang Ditutup
Adapun klaim mengenai jumlah kematian Covid-19 di Indonesia tembus 2.200 orang muncul dalam pemberitaan berjudul "More than 2,200 Indonesians who died may have had COVID-19 symptoms, data shows"yang diterbitkan media Channel News Asia, Selasa (28/4).
Dalam artikel tersebut disebutkan, berdasarkan data terbaru dari 16 provinsi di Indonesia, terdapat 2.212 pasien yang memiliki gejala virus corona akut.
Pasien-pasien tersebut biasanya dikategorikan sebagaai PDP karena belum memiliki kejelasan klinik mengenai gejalanya.
Namun, tiga ahli medis mengklaim angka 2.212 tersebut mengindikasi jumlah kematian akibat Covid-19 yang kemungkinan lebih tinggi dibandingkan data yang dilaporkan sebanyak 756 jiwa.
Sementara itu, Ketua Tim Ahli Gugus Tugas Penanganan Covid, Wiku Adisasmito menolak untuk mengomentari jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia.
Kendati begitu, ia menyebutkan ada 19.897 orang yang diduga menderita Covid-19 belum menjalani pemeriksaan karena antrean panjang spesimen. Selain itu, ada beberapa orang yang meninggal dunia sebelum hasil sampelnya dianalisis.
Berita Terkait
-
Tanggulangi Pandemi, BRI Ajak Pekerjanya Berdonasi dalam Bentuk Sajak
-
Larangan Mudik! 8.373 Kendaraan di Jawa-Sumatra Disuruh Putar Balik
-
Kabar Baik! Vaksin Corona Sukses Diuji Coba ke 6 Monyet Terinfeksi Covid-19
-
Usai Pandemi Covid-19 Tren Wisata Diprediksi Berubah, Seperti Apa?
-
LIVE STREAMING: Update Covid-19 Selasa, 28 April 2020
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar
-
Pramono Sebut Harimau Kurus Viral di Ragunan Miliknya: Mungkin Kangen Sama Saya
-
Menpan RB Siap Patuhi Putusan MK: Polisi Aktif Wajib Mundur dari Jabatan Sipil, Tak Ada Celah Lagi
-
KPK Tegaskan Status Setyo Budiyanto: Sudah Purnawirawan, Aman dari Putusan MK
-
Menteri Hukum Pastikan KUHAP Baru Langsung Jalan Usai Disahkan Presiden, Bareng KUHP Pada 2026
-
Stop Buang Uang! Rahasia BRIN Perpanjang Umur Infrastruktur Pakai Ekstrak Kulit Buah dan Daun Teh
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan
-
Drama Penangkapan Maling Motor di Cengkareng: Ada Wanita dan Pengakuan Palsu!
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Jurus Pramono Anung Agar Insiden SMAN 72 Tak Terulang: Konten Medsos Pelajar Jakarta akan 'Disortir'