Suara.com - Kerusuhan pecah di kota Tripoli, Lebanon. Warga turun ke jalan, memprotes pemerintah yang dinilai gagal menjaga kestabilan ekonomi negeri itu di tengah pandemi virus corona.
Sebagaimana diketahui, ekonomi dunia guncang akibat pandemi virus corona COVID-19. Kondisi tersebut semakin membuat kehidupan di Lebanon, yang sebelumnya keras, menjadi lebih keras.
Banyak warga kehilangan pekerjaan, dan pedagang rugi besar karena tidak diperbolehkan beraktivitas akibat lockdown atau pembatasan wilayah yang diterapkan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran.
Dilansir Reuters, Selasa (28/4/2020), ratusan warga Tripoli turun ke jalan. Menolak dibubarkan, polisi dan tentara melepaskan gas air mata.
Suara tembakan terdengar di tengah bentrokan yang dikabarkan terjadi hingga dini hari itu. Polisi dan tentara mengklaim jika peluru yang mereka gunakan adalah peluru karet.
Meski demikian, seorang pemuda berusia 20 tahun tewas di lokasi bentrokan.
Pihak militer mengaku, di tengah bentrokan dengan warga, sekelompok tentara diserang dengan menggunakan bom molotov dan granat. Akibat serangan tersebut sebuah mobil patroli terbakar dan dua tentara mengalami luka.
Petinggi militer menduga, ada kelompok tertentu yang menginfiltrasi dan memanfaatkan situasi tersebut. Membakar emosi warga di tengah himpitan ekonomi dan mengambil kesempatan di tengah chaos.
Karena selain menyerang patroli tentara, sejumlah bank di kota Tripoli menjadi sasaran amuk massa. Salah satunya dibakar.
Baca Juga: Ario Bayu Jadi Tukang Cuci Piring untuk Beli Sepeda hingga Gitar
Peluang situasi kembali memanas sangat mungkin terjadi. Untuk itu keamanan di kota Tripoli saat ini diperketat.
Berita Terkait
-
Belajar dari Gaya Licik Lebanon, Patrick Kluivert Wanti-wanti Skuad Timnas Indonesia
-
'Gak Usah Takut, Saya Udah Jago!' Gebrakan Kontroversial Menkeu Purbaya Jamin RI Aman dari Krisis
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Tidak Kalah di FIFA Matchday, Ranking FIFA Timnas Indonesia Justru Anjlok
-
Penyebab Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok Parah Hari Ini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu