"Mereka masuk rumah sakit pada hari Sabtu [11 April] dan pada hari Kamis kami mengirim telepon seluler ke ayah. Saya menghubungi layanan informasi kerabat dan mereka membantu kami. Ketika ayah menerima telepon, kami menghubunginya. Hal pertama yang dia katakan adalah 'Saya bersama ibumu'," kata Craig.
"Kami pikir itu adalah titik balik untuk ayah. Dia begitu sakit, kami pikir dia akan meninggal. Dia abu-abu, tidak bisa bernapas, dan memburuk. Saat mereka memindahkan ibu untuk bersamanya, itulah titik baliknya. Anda bisa melihatnya dari sana, yang pasti untuk ayah."
Catatan dari garis depan
Prof John Wright adalah seorang dokter dan ahli epidemiologi yang menjabat sebagai direktur Institut Riset kesehatan Bradford, Inggris.
Dia pernah menangani kasus-kasus kolera, HIV, dan epidemi ebola di sub-Sahara Africa.
Di tengah wabah virus corona, Prof Wright menulis catatan pengalamannya untuk BBC News dan merekam kejadian-kejadian di rumah sakit untuk BBC Radio 4.
Michael dan Mary mengaku sempat takut bahwa yang terburuk akan terjadi.
"Tidak enak sama sekali, saya pikir saya akan meninggal. Pada malam pertama saya meminta para dokter memberi suntikan dan membiarkan saya meninggal," kata Mary.
"Betul-betul mengerikan. Saya sudah pernah melahirkan dan mengalami beberapa serangan asma parah, namun tidak ada yang seperti itu."
Baca Juga: Peneliti Temukan Peluang Hidup Pasien Corona Covid-19 yang Pakai Ventilator
"Dan berada di ruang perawatan menakutkan. Semua staf memakai baju pelindung diri dan tidak bisa melihat orang. Mereka berlarian di lorong ketika seseorang merosot kondisinya, dan ada orang-orang sekarat. Kami kadang-kadang merasa, 'Apa yang akan terjadi pada kami?'"
Kami semakin pandai merayakan para penyintas —setiap pasien yang meninggalkan ruang perawatan adalah kemenangan. Namun, kegembiraan tersebut tidak bisa menutupi tragedi dari pasien-pasien yang meninggal dunia dalam jumlah yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Michael adalah salah satu pemenang dan saya harap Mary juga akan segera menjadi pemenang.
Melihat mereka berdampingan dan terlihat membaik sangat mengharukan karena penyakit mereka muncul setelah sejumlah masalah lain, seperti Michael yang didiagnosa mengidap kanker paru-paru dan kematian anak mereka, Paul, yang begitu mendadak pada Februari lalu.
Anda bisa menilai kondisi kesehatan Michael saat ini dari cuplikan percakapan kami ini.
Michael: Saya ingin double bed.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045