Suara.com - Sekelompok transpuan di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat tak kunjung mendapatkan bantuan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari Pemprov DKI Jakarta.
Padahal, warga lainnya di kawasan Jembatan Lima sudah mendapatkan paket bantuan itu.
Hal ini diungkap oleh waria atau transpuan bernama Tari. Ia bersama teman waria lainnya yang tinggal bersama di indekos mengakui belum menerima bantuan itu.
"Iya sudah ada informasi soal bantuan. Tapi kan kami tak dapat," ujar Tari saat dihubungi Suara.com, Senin (28/4/2020).
Tari sendiri memperkirakan penyebab mereka tak dapat bantuan adalah karena masalah administrasi.
Ia menyebut, pada dasarnya transpuan mengalami kesulitan untuk terdata sebagai penduduk, karena masalah jenis kelamin.
"Kalau kami ini masih belum bisa terdeteksi kali ya untuk transpuannya, kaum-kaum kayak kami begini," tuturnya.
Meski tak mendapatkan bantuan, Tari enggan melakukan protes. Ia merasa tak perlu membuat masalah terhadap lingkungannya.
Selama ini, kata Tari, ia merasa sudah beruntung tidak ditolak oleh warga sekitar. Jika ia menuntut lebih, ia takut sikap warga akan berubah.
Baca Juga: Cara Waria Jakarta Putar Otak Cari Duit di Tengah Gempuran Corona
"Makanya kalau dipermasalahkan kayak kok aku gak dapet sembako? Takutnya ada sindiran-sindiran pedas, makanya kami secara pribadi ya sudahlah kalau enggak terdaftar," jelasnya.
Selain itu, ia sendiri juga menyatakan bersama temannya sampai saat ini masih bisa menyambung hidup dengan tabungan pribadi.
Mereka juga mendapat bantuan dari kelompok Queer Language Club (QLC) dan Sanggar Tari Seroja.
Tari merasa masih banyak orang lain di sekitarnya yang lebih butuh bantuan dari pada dirinya.
Beberapa rekan waria lainnya yang masih bekerja disebutnya juga saling membantu untuk mencukup kebutuhan bersama.
"Untuk waria begini kan kayaknya itu masih dibelakang lah ya, kalau bisa mah, kita lihat dulu di orang sekitar dulu deh, kayak warga-warga yang benar-benar kepala keluarganya sudah tak ada pendapatan."
Berita Terkait
-
Cara Waria Jakarta Putar Otak Cari Duit di Tengah Gempuran Corona
-
Pelanggan Sepi karena Corona, Pekerja Seks Waria Ini Ogah Cari Kerjaan Lain
-
Kisah PSK Waria saat Corona: Tabungan Menipis, Rindu Panggilan Sayang
-
Kabar Baik Hari Ini, Pemerintah: Kasus Corona di Jakarta Sudah Melambat
-
Nasib Waria di Tengah Pandemi, Antara Kebutuhan Perut dan Diskriminasi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka