Suara.com - Sebanyak 64 warga negara asing (WNA) jemaah tablig masih bertahan di Masjid Jami Kebon Jeruk, Taman Sari, Jakarta Barat masih menunggu dipulangkan.
Puluhan WNA itu sempat diisolasi di masjid karena ada tiga jemaah yang terinfeksi Corona (Covid-19).
Camat Taman Sari, Risan Mustar saat dikonfirmasi Suara.com pada Rabu (29/4/2020) mengatakan, semua yang jemaah yang menjalani isolasi sudah diperkenankan pulang.
"Kalau untuk WNI nya udah selesai dikembalikan dan pulangkan. Tinggal yang WNA menunggu kepulangan aja sekarang tinggal 64 WNA menunggu kepulangan," kata Risan.
Para WNA sudah ada yang mensponsori untuk tiket pulangnya. Selain itu para WNA juga menurutnya dibantu oleh pemerintah dalam urusan masa perpanjangan visa.
"Visanya kan sudah abis. Pemerintah lapor di kedutaan masing-masing negara kemudian dikasih keringanan. Dari pihak sponsor yang mengurusnya gitu," ungkapnya.
Sementara di sisi lain, para jemaah yang diperkenankan pulang ini sebelumnya sudah menjalani Rapid Test sebanyak 2 kali dan hasilnya negatif.
Untuk diketahui, para jemaah itu berstatus ODP Corona setelah 3 di antara mereka positif COVID-19. Ketiga jemaah itu dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat pada 26 Maret 2020.
Ketiga orang tersebut yang diketahui berasal dari Sumatra Utara dan Aceh langsung dibawa petugas Dinkes ke Wisma Atlet untuk menjalani isolasi.
Baca Juga: Jadwal Bansos Corona DKI Amburadul, Sudah Empat Hari Tak Ada Kiriman
Dari 183 jamaah itu, 78 orang di antaranya merupakan warga negara asing (WNA). Mereka berasal dari enam negara, yakni 48 orang asal India, 10 orang asal Bangladesh, empat orang asal Srilanka, 10 orang asal Palestina, lima orang asal Palestina dan satu orang dari Pakistan.
Berita Terkait
-
Selamat! PM Inggris Boris Johnson Jadi Ayah di Tengah Pandemi COVID-19
-
55 Persen Tempat Tidur RS Covid-19 di Jabar Sudah Terisi Pasien Corona
-
Sudah 3 Hari Tak Ada Pasien Virus Corona Baru di Kota Bogor
-
Virus Corona di Banten Makin Meluas, Tersebar di 7 Wilayah
-
Longgarkan Lockdown, Bangkok Mulai Buka Kembali Restauran Hingga Taman
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu