Suara.com - Keputusan pemerintah Spanyol meyemprot bibir pantai Zahara de los Atunes dengan cairan pemutih mendapat kecaman dari aktivis lingkungan setempat.
Dilansir The Guardian, Rabu (29/4/2020), para pejabat setempat mengirim traktor yang dilengkapi cairan pemutih untuk menyemprot sepanjang bagian pantai pada pekan lalu.
Penyemprotan cairan yang difungsikan sebagai disinfektan itu diharapkan bisa melindungi penduduk dari bahaya virus corona COVID-19.
Menurut aktivis lingkungan setempat, keputusan menyiram pantai dengan cairan mirip disinfektan adalah tindakan keliru dan justru membahayakan ekosistem yang terdapat di wilayah tersebut.
"Ini benar-benar tidak masuk akal," kata aktivis lingkungan, María Dolores Iglesias Benítez, dilansir dari The Guardian, Rabu (29/4/2020).
"Pantai adalah ekosistem hidup. Dan ketika Anda menyemprotkannya dengan pemutih, Anda membunuh semua yang Anda temui," tambahnya.
Lebih parah, penyemprotan cairan pemutih itu dilakukan pemerintah Spanyol dipertengahan tahun, di mana beberapa spesies burung seperti cerek tilil, kerap membangun sarang di pantai Zahara de los Atunes.
María mengaku telah melaporkan keluhan itu ke pihak berwenang setempat dan pada akhrinya menarik perhatian kelompok pecinta lingkungan seperti Greenpace.
"Sekarang saya khawatir traktor itu akan menghancurkan telur (burung)," jelas Maria.
Baca Juga: Seratusan Jemaah Tablig Asal Indonesia di India dan Pakistan Positif Covid
"Penyiram cairan pemutih ditengah musim kawin burung-burung bukanlah ide (Donald) Trump. Ini terjadi di Zahara de los Atunes," tulis Greenpace Spanyol melalui Twitter.
Kecaman itu pun pada akhirnya masuk ke telinga seorang pejabat kota, Agustín Conejo. Dia meminta maaf terkait keputusan itu, meski bersikukuh hal itu merupakan tindakan yang tepat untuk saat ini.
"Saya tahu itu adalah sebuah kesalahan. Tapi ini dilakukan dengan niat terbaik," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kabar Duka! Nyawa Kiper Spanyol Tak Tertolong Usai Insiden Mengerikan di Lapangan
-
Klasemen Sementara Liga Spanyol: Barcelona Geser Real Madrid dari Posisi Puncak
-
Imbas Sanksi FIFA, Klub LaLiga Spanyol Langsung Coret Bek Malaysia
-
Xabi Alonso Ungkap Alasan Kekalahan Berat Real Madrid di Liga Spanyol
-
Real Madrid Takluk 2-5 dari Atletico Madrid, Xabi Alonso Akui Penampilan Tim Sangat Buruk
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum