Suara.com - Ribuan karyawan pabrik sepatu PT Shang Yao Fung dipecat lantaran pandemi corona covid-19 yang tak kunjung usai.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal itu diketahui oleh publik seusai video rekamannya tersebar luas di media sosial.
"Salah satu dampak corona perusahaan memutuskan hubungan kerja kepada seluruh karyawan dan karyawati. Lekaslah pulih bumiku. Lekaslah pulih ibu pertiwiku," tulis akun @lambe_turah via Instagram.
Berdasarkan video yang beredar pada hari Rabu (29/4/2020), terlihat ribuan karyawan PT Shang Yao Fung berbaris rapi di halaman pabrik.
Wajah mereka tampak lesu ketika mendengar pengumuman dari pihak manajemen terkaitnya adanya PHK massal yang akan dilakukan secara bertahap.
"Pelaksanaan PHK massal ini akan dilakukan bertahap. Tahap pertama akan dilakukan di hari Rabu pada tanggal 13 Mei 2020 sebanyak kurang lebih 1800 karyawan," kata salah seorang perwakilan manajemen.
Sementara itu, menurut pihak manajemen, PHK massal itu dilakukan lantaran perusahaan akan memperluas ekspansi ke Jawa Tengah tepatnya kabupaten Brebes.
"PHK massal ini adalah sebagai salah satu langkah perusahaan dalam rangka menjaga daya saing dengan perusahaan sejenis maksudnya dalam rangka menjaga persaingan antara pabrik sepatu perusahaan sejenis dan pengembangan usaha dengan cara membuka fasilitas perusahaan yang lebih besar di daerah Jawa Tengah," kata perwakilan manajemen.
Dikutip dari Makassar Terkini -- jaringan Suara.com, Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah sebelumnya mengatakan ada sekitar 3.693 karyawan di kota Tangerang yang terpaksa dirumahkan akibat wabah covid-19.
"Total ada 3.693 orang angkatan kerja yang terdampak covid-19," katanya.
Baca Juga: BPJS Diminta Segera Tunaikan Jaminan Sosial Untuk Pekerja yang Terkena PHK
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.042 karyawan dikenai PHK massal sementara sisanya yaitu sebanyak 651 orang karyawan dirumahkan.
Berita Terkait
-
VW Golf Mulai Diproduksi Lagi, Volkswagen Tekankan Protokol Covid-19
-
Masih Pandemi Covid-19, Mazda Lanjutkan Gembok Pabrik Hingga Mei
-
Media Sosial Setia Temani Hamka Hamzah saat Ngabuburit
-
Dampak Corona: Krisis Ekonomi Terasa di Lebanon, Warga dan Aparat Bentrok
-
KBM Online Diperpanjang, 400 Guru Honorer Jogja Gigit Jari Tak Dapat Honor
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana