Suara.com - Dokter Huong Le Thu, analis senior di Australian Strategic Policy Institute, berpendapat bahwa ideologi komunis menjadi kunci sukses Vietnam dalam memerangi pandemi virus corona covid-19.
Dikutip dari The Age, Kamis (30/4/2020), sistem satu partai yang dianut negara berpenduduk 100 juta jiwa itu membuat koordinasi antar lini pemerintahan menjadi sangat efektif.
Untuk diketahui, Vietnam telah terbebas dari infeksi covid-19 selama 12 hari beruntun. Sejak mencatatkan kasus virus corona pertama pada Januari lalu, mereka sukses menekan angka penyebaran menjadi hanya 270 kasus.
Lebih hebatnya, negara yang diproklamasikan kemerdekaannya oleh Ho Chi Minh itu mampu meredakan wabah hanya dalam waktu empat bulan, dan menjaga jumlah kematian akibat covid-19 di angka nol.
Kondisi itu membuat negara beribu kota Hanoi itu mulai melonggarkan kebijakan lockdown sejak Kamis (23/4/2020), setelah dianggap berhasil mengendalikan wabah corona.
"Langkah tegas untuk mengisolasi kasus yang dikonfirmasi, pemeriksaan suhu rutin di ruang publik, membatasi pertemuan sejak awal dan melacak kontak," ujar Dr. Huong Le Thu, Kamis (30/4/2020).
"Vietnam memiliki kasus pertama pada akhir Januari dan segera menutup penerbangan langsung dengan China. Pihak berwenang segera menanggapi, (mereka) tidak menunggu lebih banyak kasus," tambahnya.
Selain perihal ideologi yang dianut, pengalaman Vietnam terkait wabah SARS di masa lalu juga dinilai jadi faktor penting dari respon menghadapi Covid-19.
"Saya pikir beberapa pengalaman dari wabah sebelumnya, seperti SARS, dan respons yang berhasil terhadap mereka - Vietnam adalah negara pertama di dunia yang mampu menahan wabah SARS," bebernya.
Baca Juga: Kematian akibat Corona Covid-19 di Amerika Lampaui Korban Perang Vietnam
Kendati mendapat banyak pujian dari berbagai pihak, kebijakan Vietnam dalam memerangi pandemi virus Corona tak lepas dari berbagai kritik.
Phil Robertson, wakil direktur Human Rights Watch di Asia, menyebut kebijakan pembatasan sosial yang ketat memang efektif menangani wabah Corona, kendati praktiknya terkadang jauh melenceng.
"Orang-orang telah didenda dan dipenjara. Mereka menggunakan pembatasan informasi untuk menindak berita palsu, yang sering kali hanya orang-orang yang berbagi gosip, bukan orang-orang dengan niat jahat," kata Robertson.
"Kami tidak harus percaya angka-angka itu. Vietnam terus menerus memiliki kebijakan kerahasiaan dan memanipulasi informasi untuk memberikan penampilan terbaik," tambahnya.
Meski melontarkan kritik tajam terkait beberapa kebijakan Vietnam, Robertson tak menampik bahwa pemerintahan di negara tersebut benar-benar cakap dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
"Mereka memang memiliki orang-orang yang cakap di Kementerian Kesehatan, ada para profesional yang mampu mengerjakan ini, dengan pemerintah, untuk mengatasinya," tandasnya.
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu