Suara.com - Tulisan jurnalis senior Agustinus Edy Kristianto yang menceritakan kisahnya membongkar beragam kejanggalan saat mengikuti program pelatihan online Kartu Prakerja, mendapat tanggapan dari pihak penyedia kelas, yakni Ruangguru.
Pihak penyedia kelas pelatihan tersebut menghubungi Agustinus. Ia menyayangkan tindakan sang jurnalis karena dianggap memuat informasi yang tendensius.
"Kalau Anda seorang jurnalis, ya pasti lah akan lulus exam kursus tentang jurnalistik. Mungkin bisa mencoba kelas-kelas lainnya seperti pemograman Android, Bahasa Mandarin, dll." bunyi pesan pihak penyedia pelatihan bernama Monica Merly.
Pesan dari Monica Merly ini dibagikan oleh Agustinus sebagai bukti tanggapan yang sudah diberikan oleh penyedia pelatihan.
Monica lantas menyinggung mengapa Agustinus tak menyebut instruktur dari kelas yang diikutinya, melainkan justru Adamas Belva.
Monica menjelaskan bahwa instruktur kelas itu padahal adalah seorang jurnalis juga.
Iapun menyebutkan profile instruktur tersebut.Instruktur itu baru 4 tahun berpengalaman dalam dunia tulis menulis jurnalistik. Sementara 2 tahun sebelumnya , dia berkarier sebagai content writer.
Agustinus memiliki alasan tersendiri untuk kasus itu. Dalam tulisannya, Ia memang tidak menyebutkan nama instruktur kelasnya dan latar belakang profesinya.
"Karena saya tahu etika profesi untuk tidak menyinggung reputasi seorang wartawan," kata Agustinus dalam keterangannya (29/4/2020).
Baca Juga: Iseng Ikut Kursus Ruangguru di Kartu Prakerja, Edy Ungkap Kejanggalan Ini
Agustinus mengaku dirinya juga tidak menyebutkan Ruangguru dalam tulisannya karena perusahaan itu memang telah berizin resmi sebagai lembaga.
Monica lantas melanjutkan respons mengenai sertifikat yang jadi bahan utama Agustinus dalam tulisannya.
"Anda mungkin baru dapat Sertifikat 'Excellence', tapi belum Sertifikat Completion'. Dari kami melaporkan setiap hari kedua status peserta (complete dan lulus exam)," tulis Monica.
Namun, Agustinus kembali menegaskan bahwa maksud dari tulisannya adalah memprotes model bisnis prakerja yang menyelipkan kata kompetensi.
"Saya mempermasalahkan model bisnis prakerja dengan membeli video pelatihan Rp 5,6 triliun dari APBN," bunyi keterangan Agustinus.
Jurnalis ini juga menambahkan dirinya tak menyalahkan keterlibatan startup digital pendidikan yang sudah berizin resmi.
Berita Terkait
-
Iseng Ikut Kursus Ruangguru di Kartu Prakerja, Edy Ungkap Kejanggalan Ini
-
Arteria: Bubarkan Stafsus Milenial, Saya Dulu Muda Tak Rampok Uang Rakyat
-
DPR ke KPK: Tolong Usut, Ruangguru di Kartu Prakerja itu Korupsi!
-
Dua Stafsus Milenial Mengundurkan Diri, PKS: Jokowi Perlu Tanggung Jawab
-
Bingung Menganggur Karena Corona? Ternak Lele Bisa Menjadi Jawabannya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Jejak Licik Suila Rohill: Perempuan Bekasi Tipu 58 Orang, Raup Duit Miliaran dari Kavling Fiktif
-
Mahfud MD Heran Disuruh KPK Lapor Dugaan Korupsi Whoosh: Aneh, Panggil Saja Saya
-
Nekat Bobol Rumah Tetangga Sendiri, Aksi Pencuri di Jagakarsa Berakhir Nahas Karena Sprei Putus
-
Maling Apes di Jagakarsa: Niat Gasak Harta Tetangga, Malah Jatuh dari Plafon, Endingnya Bonyok
-
IRENA: Dunia Butuh Dua Kali Lipat Aksi untuk Selamat dari Krisis Iklim
-
Pelesiran ke Kantor dari Penjara, Terpidana Korupsi Surya Darmadi Dibuang ke Nusakambangan
-
6 Fakta Komisaris TJ dan Ketua GP Ansor Jakarta Ancam 'Gorok' Leher Karyawan Trans7
-
Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo, Kinerja Kemenkes hingga BGN Dinilai Layak Dievaluasi
-
Transjakarta Ogah Dikaitkan Orasi 'Ancaman' Ketua GP Ansor DKI saat Demo Trans7, Mengapa?
-
Putus Cinta Bikin Gelap Mata, Pria di Jagakarsa Bakar Rumah Keluarga Mantan Kekasih