Suara.com - Setiap orang diwajibkan memakai masker kain jika bepergian ke luar rumah selama pandemi virus corona. Masker kain yang digunakan harus diganti setiap hari dan dilakukan cara membersihkan masker kain yang benar.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo melalui akun Twitter miliknya membagikan cara membersihkan masker kain agar terbebas dari virus corona.
Untuk membersihkan masker kain agar maksimal, masker perlu direndam di air panas. Suhu air panas untuk merendam masker kain berada dikisaran 50 hingga 65 derajat celcius.
"Siapkan air bila mungkin air panas dengan suhu 50 hingga 65 derajat celsius," demikian tulisan dalam selebaran yang dibagikan oleh Agus Wibowo seperti dikutip Suara.com, Kamis (30/4/2020).
Tambahkan deterjen secukupnya dan rendam masker kain dalam larutan air panas dan deterjen tersebut selama beberapa saat. Setelah itu, kucek masker hingga kotoran luruh.
Setelah seluruh kotoran hilang, masker kain dapat dibilas dengan menggunakan air mengalir. Terus bilas masker hingga busa dari deterjen menghilang.
Selanjutnya, keringkan masker kain di langsung di bawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering panas. Sehingga, masker kain dapat kering dengan maksimal.
"Setrika dengan suhu sesuai bahan kain untuk merapikannya," ungkapnya.
Mengutip dari laman daring Covid19.go.id, pastikan untuk membersihkan tangan terlebih dahulu sebelum mengenakan masker. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau gunakan cairan hand sanitizer minimal mengandung alkohol 60 persen.
Baca Juga: Wajib Punya Rp15 Juta, Nasib Janda Sebatang Kara Gagal Dapat Bantuan RTLH
Hindari menyentuh masker saat digunakan. Bila permukaan masker tak sengaja tersentuh, segeralah mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Berita Terkait
-
Sudah Molor, Bansos Anies Sedikit, PDIP: Warga 2 Kali Kecewa
-
1,6 Miliar Pekerja Informal Terancam Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi
-
Ahli Sebut Remdesivir Bukan Peluru Ajaib, Masih Butuh Data Jangka Panjang
-
Peneliti AS Klaim Remdesivir Berpotensi Sembuhkan Pasien Covid-19
-
2 Karyawan Meninggal Akibat Corona, Pabrik HM Sampoerna Tutup
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah