Suara.com - Pekerja medis di Jepang saat ini dihantui krisis Alat Pelindung Diri (APD) dalam memerangi pandemi COVID-19. Menanggapi situasi tersebut, pemerintah Negeri Sakura saat ini terus berusaha meningkatkan jumlah persediaan APD.
Dilansir dari Japan Times, survei online mengungkapkan 78 persen tenaga medis Jepang mengalami kekurangan APD, sebagaimana dilaporkan K.K eHealthcare.
Survei tersebut dilakukan 16 hingga 21 April dan melibatkan sebanyak 522 dokter yang tersebar di seluruh negara beribukota Tokyo tersebut.
Sekitar 32 persen rumah sakit dengan kapasitas lebih dari 100 tempat tidur melaporkan terjadi kekurangan APD yang cukup parah. Sementara 45 persen rumah sakit berskala kecil juga dalam situasi serupa.
Masih berdasarkan survei online tersebut, 75 persen rumah sakit menginginkan adanya menambahan masker bedah. 71 persen lainnya meminta masker N95 dan 67 persen rumah sakit menginginkan tambahan disinfektan.
"Fasilitas medis regional akan runtuh jika kapasitas perawatan dikurangi dengan penyebaran virus di rumah sakit," kata Tetsuya Matsumoto, profesor di Universitas Kesehatan dan Kesejahteraan Internasional.
Hasil survei itu dinilai cukup mengkhawatirkan lantaran terjadi setelah pemerintah Jepang menyuplai sekitar 73 juta masker bedah, diikuti masker N95, baju hazmat, dan pelindung wajah, ke rumah-rumah sakit pada Maret hingga April 2020.
Perdana Menteri Shinzo Abe juga telah memperkenalkan sistem pemantauan stok peralatan medis digital untuk menjaga efisiensi dan mengawal distribusi ke rumah sakit-rumah sakit.
"Kami menyediakan persediaan tetapi juga telah menerima laporan dari fasilitas medis bahwa masih ada kekurangan," kata pejabat kementerian.
Baca Juga: Proyek Rp 15 M Raib saat Corona, Bos Ini Banting Stir Bikin Pencuci Tangan
"Kami akan terus memberikan dukungan jika diperlukan," tandasnya.
Merujuk data yang dihimpun Worldometers, Sabtu (2/5/2020), Jepang telah mencatatkan 14.305 kasus positif virus Corona di mana 455 orang dinyatakan meninggal dunia.
Tag
Berita Terkait
-
Japan Youth Summit 2025 Sukses Digelar, Delegasi dari 25 Negara Bawa Pulang Penghargaan
-
Tiga Tokoh Internasional Hadir di Japan Youth Summit 2025, Sampaikan Pesan Perubahan Global
-
Japan Youth Summit 2025: Ajang Pertemuan Pemuda Dunia untuk Masa Depan Berkelanjutan
-
Ulasan Film Forget Me Not (2015): Saat Cinta Melawan Takdir untuk Tidak Dilupakan
-
Punya Resep Taklukkan Mimpi Buruk Timnas Indonesia, John Herdman Pernah Hajar Hajime Moriyasu
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun