"Langkah berikutnya, KBRI mengimbau agar mereka segera kembali ke tanah air mengingat keberadaan mereka di UK (United Kingdom) menyalahi ketentuan hukum keimigrasian yang berlaku di UK," tambahnya.
Kendati demikian, menurut Gulfan, KBRI tidak dalam posisi memberitahukan keberadaan WNI yang bekerja secara gelap di Inggris ataupun menyerahkan identitas mereka kepada otoritas setempat.
"Tidak. Kita tidak menyerahkan mereka kepada pihak yang berwenang tetapi adalah kewajiban kita untuk menyatakan kepada mereka bahwa apa yang dilakukan mereka ini tidak benar. Oleh karena itu, mereka harus mematuhi ketentuan hukum yang berlaku di Inggris," tegas Gulfan Afero.
Satu juta pendatang gelap di InggrisSejumlah badan amal memperkirakan terdapat sekitar satu juta orang dari berbagai negara yang tinggal di Inggris tanpa dokumen resmi dan berada dalam situasi seperti yang dialami Angga.
Mereka tidak mempunyai akses kesehatan serta akses bantuan pemerintah dan berisiko mengalami kelaparan.
"Konsekuensinya tragis," kata Susan Cueva dari perkumpulan masyarakat Filipina di Inggris, Kanlungan Filipino.
Ditambahkan persoalan yang dihadapi tenaga kerja gelap semakin pelik jika mereka sampai jatuh sakit di masa pandemi.
"Beberapa di antara mereka tidak mau mencari pertolongan walaupun kondisi kesehatannya memburuk," kata Cueva.
Bagi Angga, kekhawatiran akan jatuh sakit ia buang jauh-jauh.
Baca Juga: Targetkan Universitas di Inggris, Iran dan Rusia Curi Data Vaksin Covid-19
"Kita berdoa agar tidak sampai sakit. Kita harus hati-hati, menjaga kesehatan. Keyakinan harus ada, mentaati rambu-rambu dan berdoa. Saya buang pikiran takut," pungkasnya.
Inggris tercatat sebagai negara Eropa terbesar kedua dari segi jumlah kematian akibat Covid-19, setelah Italia.
Hingga Minggu malam (03/05), 28.446 orang meninggal dunia karena penyakit yang disebabkan oleh virus corona itu, walaupun jumlah yang sebenarnya ditaksir lebih tinggi. Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona juga terus meningkat, lebih dari 182.000 sejauh ini.
Berita Terkait
-
Seperlima Anak-anak di Britania Raya Alami Kelaparan Selama Lockdown Corona
-
Muncul Usulan Liga Inggris 2019/2020 Dilanjutkan di Australia
-
Bek Liverpool Sebut Lockdown Jadi Medan Pertarungan Mental Pesepakbola
-
Inggris Siapkan Skenario Stalin Jika PM Boris Johnson Wafat karena Corona
-
Terungkap, Inggris Susun Rencana Darurat Jika PM Johnson Wafat Imbas Corona
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!
-
Revisi RUU BUMN Bergulir di DPR, PKB Ingatkan Jangan Hilangkan Prinsip Pasal 33 UUD 1945
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG