Suara.com - Sejumlah 3.013 anggota dari Jamaah Tabligh masih mendiami sejumlah pusat karantina di India. Mereka telah dikarantina selama 40 hari.
Menyadur dari Anadolu Agency, anggota Jamaah Tabligh belum juga dibebaskan meski sudah dinyatakan negatif.
Koordinator Covid-19 pada Departemen Kesehatan Delhi, Mohammad Shoaib telah mengonfirmasi bahwa semua anggota siap dibebaskan dari karantina.
"Semua anggota kini dinyatakan negatif dan menunggu pembebasan," kata Shoaib.
"Kami telah melakukan upaya pendekatan kepada pejabat terkait selama beberapa kali, namun jawabannya selalu sama, yakni sedang mempersiapkan dokumen," sambungnya.
Terkait protokol pembebasan, Departemen Kesehaan Delhi juga telah menyurati Kementerian Dalam Negeri India selama dua kali pada 17 April dan 3 Mei, namun belum ada informasi lebih lanjut.
Dalam surat tersebut, pihak departemen juga menyebutkan bahwa anggota Jamaah Tabligh tak hanya dinyatakan negatif, tetapi juga telah menyelesaikan masa karantina lebih dari 28 hari.
Menteri Kesehatan Delhi Satyendra Jain pada konferensi, Kamis (7/5), mengatakan bahwa para anggota jemaah tidak bisa dibebaskan lebih awal dari masa lockdown yang baru berakhir pada 3 Mei. Pun pihaknya telah berulang kali mencari arahan dan protokol pembebasan.
Dari 3.013 anggota Jamaah Tabligh yang karantina, 567 diantaranya merupakan warga negara asing, sedangkan 2.446 adalah orang India.
Baca Juga: KBRI Seoul Pulangkan Enam WNI ABK Lim Discoverer
Para anggota Jamaah Tablight telah dievakuasi dari markas besar di Delhi, akhir Maret lalu. Markas ini kemudian menjadi kawasan hotspot Covid-19 pertama di Delhi, dengan 1.080 dinyatakan positif virus corona.
Ketua Jamaah Tabigh India, Maulana Saad Kandhlawi, didakwa karena telah mengorganisir acara keagamaan yang melibatkan berkumpulnya ribuan orang tersebut. Ia telah menjalani karantina dan dinyatakan negatif Covid-19.
Menurut laporan Worldometers, India mencatat total kasus infeksi Covid-19 sebanyak 56.516 dengan 1.895 kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank