Suara.com - Pemerintah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan kembali melakukan rapid test massal di tempat kerumuman. Sebanyak 20 ribu alat rapid test disiapkan.
Rapid test ini akan digelar 12-15 Mei 2020. Rapid test massal tersebut difokuskan pada tempat keramaian seperti pasar tradisional. Hal ini bertujuan guna pemutusan mata rantai penyebaran virus corona.
"Untuk pasar, satu hari empat pasar. Kami siapkan petugas dari puskesmas. Alatnya, nanti kami siapkan sampai 20 ribu," ujar Pejabat Wali Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb, di sela penyaluran bantuan Sembako dari Presiden, Minggu (10/5/2020).
"Semua pedagang pasar (mendapat rapid test) termasuk para kolektornya," lanjut dia.
Sementara untuk pemeriksaan bagi tukang parkir dan ojek online (Ojol), kata Iqbal, tim yang ada puskesmas akan melaksanakannya.
Sementara di pasar-pasar dilakukan tim kesehatan gugus tugas COVID-19.
"Untuk di pasar, bagi pedagang pasar, dan khusus di puskesmas, untuk tukang parkir dan ojol," papar Iqbal menjelaskan.
Sebelumnya, tim kesehatan Gugus Tugas COVID-19 Makassar telah mengambil sampel pemeriksaan rapid test kepada sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Kalimbu, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Langkah petugas kesehatan tersebut diambil untuk mengetahui sejauh mana penyebaran Corona di tengah masyarakat utamanya di daerah keramaian seperti pasar tradisional maupun tempat publik lainnya.
Baca Juga: Per 10 Mei, 87.014 Orang Rapid Test di Jakarta, 4 Persen Positif Corona
"Pasar tradisional memang menjadi salah satu prioritas kami untuk diambil sampelnya. Karena disana tempat berkumpulnya orang-orang untuk membeli kebutuhan pokok," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin.
Sejauh ini Dinas Kesehatan telah menyiapkan 10.000 alat rapid test yang disebar pada semua puskesmas. Dari jumlah itu, sudah ada enam ribuan yang digunakan dan tiga ratusan ditemukan hasilnya reaktif Corona.
Pengambilan sampel di pasar tradisional itu, kata dia, sebagai langkah awal untuk persiapan pelaksanaan rapid test massal yang akan dilaksanakan pekan depan di beberapa lokasi penyebarannya cukup tinggi.
Direktur Operasional Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan menyebut, rapid test massal rencana digelar selama empat hari mulai 12-15 Mei 2020. Dijadwalkan rapid tes massal akan dilaksakan pada 16 pasar tradisional wilayah Makassar.
"Rencananya, satu hari ada empat pasar tradisional di laksanakan rapid tes, mungkin secara acak. Tes ini difokuskan pada pedagang dan pegawai kantor unit pasar. Untuk jumlahnya masih didata selanjutnya diberikan kepada gugus tugas," katanya.
Ia menambahkan, semua pasar punya potensi penyebaran COVID-19, sebab transaksi jual beli masih secara langsung dan tetap ramai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Terungkap, Ini Alasan Polri Tak Tahan Adik Jusuf Kalla di Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 T
-
Audit Total Bangunan Ponpes se-Indonesia Imbas Tragedi Al Khoziny, Kemenag Bakal Gandeng Kemen PU
-
Dipimpin Hotman Paris, Kubu Nadiem Serahkan Tumpukan Dokumen saat Praperadilan di PN Jaksel
-
KPK Ungkap Asal Uang Sitaan Rp 100 Miliar di Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Jalan Ambles di Pekapuran Menuju Juanda Terbengkalai, Warga Minta Kepastian Perbaikan
-
Viral Momen Bahlil Colek Paha Rosan Saat Prabowo Ungkap Negara Rugi Rp300 T, Netizen: Ketahuan Deh!
-
Apa itu Amicus Curiae? Diajukan 12 Tokoh Antikorupsi untuk Nadiem Makarim
-
Tren Korea Tak Berhenti di K-Pop, Kini Giliran Produk Aslinya Kuasai Pasar Indonesia
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Kasus Haji Belum Ada Tersangka, Apa Alasan KPK 3 Kali Periksa Eks Bendum Amphuri Tauhid Hamdi?