Suara.com - Restoran siap saji McDonald's di pusat pertokoan Sarinah, Jakarta Pusat, kembali menjadi trending topic. Kali ini bukan karena penutupan, melainkan gara-gara kerumunan warga yang memantik kritik di tengah pandemi corona alias Covid-19.
Minggu (10/5/2020) malam merupakan hari terakhir restoran McDonald's di Sarinah beroperasi. Banyak warga yang merasa memiliki kenangan di sana, berkerumun menghadiri acara tersebut.
Namun, kerumunan tersebut memantik kritik. Banyak dari warganet yang menyayangkan adanya kerumunan itu di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Padahal sudah jelas ditegaskan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, aturan PSBB tidak mengizinkan kerumunan di atas 5 orang di seluruh wilayahnya. Jika masih ngotot, akan ada tindakan tegas dari jajaran pemerintah provinsi, kepolisian hingga TNI.
"Ada satu catatan penting, saat PSBB dilaksanakan, tak diizinkan ada kerumunan di atas 5 orang di seluruh Jakarta, kegiatan di luar ruangan maksimal 5 orang, di atas 5 orang tak diizinkan. Kami akan ambil tindakan tegas jajaran Pemprov, Kepolisian, dan TNI akan melakukan kegiatan penertiban dan juga memastikan seluruh ketentuan PSBB diikuti masyarakat," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, pada Selasa 7 April 2020.
Namun malam itu, massa seolah tak peduli. Mereka berkumpul di lahan parkir gedung Sarinah, tepatnya di depan restoran McDonald's. Terlihat, jajaran pegawai McDonald's Sarinah, bak orator, berdiri di depan pintu masuk restoran. Mereka berteriak, "McDonald's Sarinah!!!"
Teriakan lantang tersebut disambut oleh tepuk tangan dan riuh massa yang sudah berkumpul. Mereka mengabadikan momen penutupan tersebut dengan ponsel masing-masing.
Kerumunan ini menuai kritik dari warganet, salah satunya sutradara kawakan Joko Anwar melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @jokoanwar. Joko Anwar tidak memungkiri bahwa McDonald's Sarinah sangat berkesan di benak masyarakat, namun kerumunan itu benar-benar memalukan.
"McD Sarinah got a special place in our memories, but seriously @McDonalds_ID was a gathering like this in the middle of a pandemic really necessary? The place could've gone in a sweet tone. But this is really tone deaf. Shame," cuit Joko Anwar seperti dikutip Suara.com, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Masih PSBB, Banyak Orang Malah Berkerumun Saat McDonald's Sarinah Tutup
Menurut Joko Anwar dalam cuitannya, mereka yang berkerumun serta tidak mengindahkan peraturan PSBB berpeluang menyebarkan virus corona alias Covid-19. Mereka juga dinilai tidak menghargai pengorbanan dan penderitaan rakyat kecil yang terkena dampak dari pandemi ini.
"Yang melanggar PSBB, maksain kumpul-kumpul rame-rame, gak jaga jarak, gak pake masker, memperbesar peluang Covid-19 menyebar artinya tidak menghargai pengorbanan dan penderitaan rakyat kecil yang kena dampak pandemi. Banyak yg udah kelaparan, dan elo mikirin kesenangan lo doang," cuit Joko Anwar.
"Dan elo kumpul-kumpul, ngeluarin hape rekam video, buat apa? Buat sosmed? Dan elo menghujat orang yang bikin prank sampah demi konten? Seriously? Bedanya, perbuatan elo punya potensi bunuh banyak orang," kicau Joko Anwar meluapkan amarah.
Joko Anwar berkicau, "Mending elo teriak: "Fa**u tenaga medis! Fa**u rakyat yang kelaparan!" terus yang kumpul bareng elo bersorak tepuk tangan mengamini. Sama aja itu." Cuitan ini menanggapi pekik 'McDonald's Sarinah' yang disambut tepuk tangan dan riuh kerumunan warga.
Joko bukan satu-satunya. Sejumlah pegiat media sosial dan tokoh publik menyayangkan kerumunan di pengujung usia McDonald's Sarinah tersebut. Sebut saja, selebgram Anya Geraldine, Nessie Judge hingga sejumlah tokoh publik lainnya.
Bahkan, ada sejumlah warga Twitter yang menyebut warga yang berkerumunan sebagai 'covidiot'. "Inilah definisi covidiot sebenarnya, dari yang ngumpul-ngumpul di McD Sarinah ini," cuit akun Twitter @han_ss.
Berita Terkait
-
Masih PSBB, Banyak Orang Malah Berkerumun Saat McDonald's Sarinah Tutup
-
Kelewat Absurd, Desain Rumah Ini Bikin Warganet Tepuk Jidat
-
Disangka Kuli, Keterangan Penerima Paket Ini Bikin Ngakak Warganet
-
Heboh! Warga Beberapa Daerah di Jateng Dengar Suara Dentuman Dini Hari
-
Masih PSBB, Warga Dikritik Berkerumun Saksikan McDonald Sarinah Tutup
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal