Suara.com - Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang juga terdampak virus corona. Pembatasan sosial juga diterapkan di Negeri Gajah Putih.
Seiring dengan perkembangannya, pasar-pasar di Bangkok mulai kembali menjalankan roda perekonimiannya. Salah satunya adalah pasar muslim di Bangkok, Thailand.
Suara.com menyadur Bangkok Post, pasar muslim yang dibuka adalah Talat Iam Sombat. Pasar berukuran sedang ini terletak di distrik Suan Luang, di sekitar Sukhumvit Soi 77.
Pasar yang ada sejak hampir 40 tahun yang lalu ini memiliki kurang lebih 118 vendor. Di pasar tersebut dijual beragam panganan khas Bulan Ramadhan.
Samseah Sayorwan, pejabat kota yang mengawasi pasar tersebut, mengatakan kepada Bangkok Post pasar tersebut dibuka dengan aturan ketat. Pengunjung dan penjual juga telah mematuhi aturan tersebut.
Di dua gerbang masuk utama, staf pasar menggunakan peralatan untuk mengukur suhu tubuh pengunjung. Botol-botol berisi cairan sanitasi juga telah disediakan untuk digunakan.
"Semua orang telah memakai masker dan berusaha menjaga jarak sosial," kata Samseah dikutip dari Bangkok Post.
Pejabat tersebut senang dengan masyarakat sekitar yang kompak dalam menghadapi COVID-19 dan mematuhi aturan. Faktanya, orang-orang yang mengunjungi pasar tersebut tergabung dalam satu komunitas dan saling mengawasi.
"Sejauh ini, kita tidak perlu meminta siapa pun untuk meninggalkan pasar. Bahkan, saya belum harus mengeluarkan peringatan formal sama sekali sejak awal wabah Covid-19. Saya rasa semua orang melakukan tugas mereka. Para vendor hanya ingin kembali mencari nafkah, "kata Samseah.
Baca Juga: Menganggur dan Kekurangan Pakan Karena COVID-19, Gajah Thailand Mudik
Pejabat kota mengatakan dia senang melihat masyarakat bertindak sebagai mata dan telinga satu sama lain dalam hal memastikan peraturan tersebut dipatuhi dan saling menjaga kesehatan.
Sejak 19 April, Administrasi Metropolitan Bangkok telah mewajibkan para pedagang di pasar-pasar untuk memeriksakan kesehatan secara teratur. Siapa pun yang menunjukkan tanda-tanda demam atau infeksi harus segera berhenti bekerja dan pulang ke rumah untuk isolasi diri.
Bersamaan dengan pembukaan pasar tersebut, Thailand kembali mengumunkan adanya penambahan kasus baru sebanyak 6 orang. Sehingga totalnya menjadi 3.015 dengan angka kematian tetap 56 orang. Sebanyak 2.796 pasien sembuh menurut data yang dikeluarkan Worldometers.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker