Suara.com - Beberapa pasien di rumah sakit anak-anak California telah mengembangkan kondisi sindrom peradangan langka yang mungkin terkait virus corona Covid-19.
Sebeumnya, kondisi ini juga telah dilaporkan pada beberapa minggu terakhir dalam kasus virus corona Covid-19 pediatrik di New York dan Inggris.
Setidaknya ada tiga pasien di Children's Hospital Los Angeles menunjukkan tanda-tanda sindrom multisistem inflamasi anak (PIMS), yang menurut dokter mirip dengan penyakit Kawasaki atau suatu kondisi yang menyebabkan pembengkakan pada arteri berukuran sedang di seluruh tubuh.
Menurut Mayo Clinic yang dikutip oleh Fox News, penyakit Kawasaki yang menyerang anak-anak terdiagnosis di AS setiap tahunnya. Kondisi ini sering menyebabkan peradangan pada arteri koroner anak.
Lalu, bagaimana dengan peradangan langka atau PIMS ini?
Ahli kesehatan lantas melakukan pengujian pada pasien yang menunjukkan gejala sindrom multisistem inflamasi anak. Ternyata mereka mengalami gejala seperti demam tinggi, tangan dan kaki bengkak, merah, bibir pecah-pecah, lidah dan mata merah.
Dr. Jacqueline Szmuszkovicz, seorang ahli jantung anak di Children's Hospital Los Angeles, mengatakan gejala yang dialami oleh pasien dengan peradangan langka ini berbeda dengan tanda-tanda penyakit Kawasaki.
"Fakta bahwa antibodi mereka kembali positif artinya peradangan ini mungkin merupakan respons terhadap infeksi corona Covid-19 di masa lalu," kata Dr. Jacqueline Szmuszkovicz.
Otoritas kesehatan Inggris mengatakan bahwa beberapa pasien anak yang sakit parah, termasuk beberapa yang positif virus corona Covid-19 dengan gambaran klinis tidak bisa mungkin mencakup gejala peradangan langka terkait virus tersebut.
Baca Juga: Djoko Santoso Meninggal akibat Pendarahan Otak, Kenali Jenis-jenisnya!
Pediatric Intensive Care Society (PICS) Inggris, mengutip peringatan email dari National Health Service (NHS) di Inggris, mengatakan bahwa para pejabat kesehatan telah melaporkan adanya peningkatan kecil dalam jumlah kasus anak-anak yang sakit kritis dengan gambaran klinis tidak biasa.
Secara lebih khusus, mereka mengalami kondisi yang disebut sindrom multisistem antiinflamasi anak yang bisa dihubungkan dengan virus corona jenis baru.
"Kasus-kasus ini memiliki kesamaan fitur tumpoang tindi dengan sindrom syok toksik dan penyakit Kawasaki atipikal dengan parametes darah yang konsisten dengan corona Covid-19. Nyeri perut dan gejala gastrointestinal termasuk gejala umum orang yang mengalami peradangan jantung," tulis NHS.
Szmuszkovicz mengatakan anak-anak yang mengalami demam berlangsung selama empat hari atau lebih harus mencari perhatian medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?