Suara.com - Setelah lama tak kelihatan, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin kembali tampil di depan publik pada hari Senin (11/5/2020). Ia terlihat memberikan ceramah dalam acara yang disiarkan oleh stasiun televisi TVRI.
Dalam kesempatan itu, Wapres Ma'ruf Amin mengatakan bahwa negara yang berpenduduk mayoritas muslim seringkali tertinggal dalam hal ekonomi dan pendidikan.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi lantaran cara pikir masyarakatnya masih konservatif sehingga susah untuk diajak maju.
"Cara berpikir konservatif menjadi salah satu penyebab mengapa negara-negara berpenduduk mayoritas muslim masih tergolong underdevelopment country dan mengalami ketertinggalan dalam ekonomi dan pendidikan," tukasnya seperti dikutip dari Antara -- jaringan Suara.com.
Ma'ruf Amin menilai cara pandang konservatif justru sedang marak terjadi akhir-akhir ini. Hal itu, menurutnya, bisa terjadi karena munculnya kelompok masyarakat yang berniat 'memurnikan' ajaran Islam.
"Cara berpikir seperti itu memang sudah mulai berkembang akhir-akhir ini, ketika isu kemurnian Islam harus dibangun," ujarnya.
Akibatnya, menurut Ma'ruf, hal tersebut membuat masyarakat mengalami kemunduran karena cara pikir yang sangat tekstual.
"Sehingga kemudian kita mengalami kemunduran berpikir dan mengarah pada cara pikir yang sangat tekstual," katanya.
Ia kemudian mengatakan bahwa untuk memerangi hal tersebut, satu-satunya jalan yang bisa dilakukan adalah dengan berpikir secara wasathi atau moderat. Menurutnya, peradaban Islam yang kuat hanya bisa dibangun apabila masyarakatnya mau diajak berpikir maju.
Baca Juga: Doa Sapu Jagat untuk Meraih Malam Lailatul Qadar Sesuai Ajaran Rasulullah
"Cara berpikir konservatif seperti itu menghambat dan kontraproduktif terhadap upaya membangun kembali peradaban Islam. Oleh karena itu, cara berpikir wasathi dapat menjadi pijakan kuat untuk kita membangun kembali peradaban Islam yang kuat," kata Ma'ruf Amin.
Berita Terkait
-
UTS Insearch Sydney Sekolah Apa? Tercantum di Riwayat Pendidikan Gibran
-
MDIS Singapura Sekolah Apa? Mengenal Kampus Wapres Gibran di Singapura
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Berapa Harga Buku Gibran The Next President? Viral Lagi Gegara Dinilai Tak Laku
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah