Suara.com - Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada hilangnya nyawa ribuan orang di dunia. Salah satu bentuk penanganannya adalah adanya pembatasan sosial yang menyebabkan sebagian orang kehilangan pekerjaan dan sebagian lainnya bekerja dari rumah.
Tentu hal tersebut membuat banyak menjadi mempunyai lebih banyak waktu di rumah bersama keluarga. Ternyata hal tersebut juga berdampak pada peran yang di keluarga tersebut.
Suara.com menyadur ABC News, beberapa keluarga di Australia menceritakan tentang perubahan 'peran' yang terjadi di keluarga mereka selama pandemi di Australia tersebut. Hl tersebut karena waktu di rumah lebih banyak dan tidak ada alasan untuk tidak membantu kegiatan yang ada di rumah.
"Saya dan pasangan mengambil pendekatan baru. Saya bekerja penuh waktu dari rumah dan dia kehilangan pekerjaan. Jadi sekarang semua tugas rumah tangga adalah miliknya sementara saya bekerja di siang hari. Saya masih memasak, tapi dia yang mencuci piring." ujar Jema B, seorang ibu sekaligus wanita karir di Australia, dikutip dari ABC News.
"Sebagai salah satu pekerja medis dan memiliki bisnis kecil-kecilan, kini saya lebih banyak di kantor dan suami saya lebih banyak bekerja di rumah, mendidik putri kami dari rumah. Kami telah berganti peran dan meskipun perubahan itu jelas menguntungkan saya, perubahan tersebut membawa beban mental berat untuk suami saya," ungkap Kate B, seorang pekerja medis sekaligus ibu dari seorang anak.
Namun ada sebagian keluarga di Australia yang tidak terlalu terdampak akibat adanya pembatasan sosial selama pandemi Covid-19 ini.
Tidak semua orang bekerja dari rumah, dan beberapa rumah tangga hampir tidak memiliki perbedaan dalam rutinitas mereka walaupun ada pandemi. Beberapa pekerja bahkan lebih sibuk di tempat kerjanya daripada sebelumnya.
"Rumah tangga kami tidak berubah, saya bertugas menjaga bayi kami karena yang bekerja paruh waktu. Sekarang suamiku bekerja dari rumah, dia punya sedikit waktu membersihkan rumah," ujar Scarlett W, seorang freelancer dan ibu rumah tangga.
Berbeda dengan keluarga untuk, pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh pada mereka menyandang status 'single parent'.
Baca Juga: Cerita Abduh Lestaluhu Suasana Ramadan di Ternate Saat Pandemi Covid-19
"Untuk single parent, tidak ada yang berubah!" ujar Cindy S, salah satu orang tua tunggal di Australia.
Australia hingga kini sudah mencatatkan kasus positif sebanyak 6.980 kasus menurut data Worldometers pada Rabu (13/05). Sebanyak 6.270 pasien berhasil sembuh dan terdapat 98 kasus kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan