Suara.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tak peduli dengan peringatan para ahli terkait risiko terlalu dini menekan kebijakan pelonggaran lockdown virus corona.
Menurut Trump, apa yang dikatakan Dr. Anthony Fauci selaku ahli penyakit menular dan pemimpin gugus tugas Covid-19 AS, terlalu melebih-lebihkan, khususnya perihal risiko membuka sekolah-sekolah.
"Kita harus membuka sekolah. Kita harus membuka negara kita. Kita harus membuka negara kita," kata Trump kepada Fox News dikutip Business Insider, Kamis (14/5/2020).
"Kita tak bisa seperti ini terus. Kita harus membukanya (melonggarkan lockdown, Red). Saya benar-benar tak setuju dengannya (Fauci) soal sekolah," tambahanya.
Dr. Fauci, dalam sidang senat pada Selasa (12/5/2020), sempat memperingati Trump dan para pejabat AS untuk tak mengesampingkan efek Covid-19 terhadap anak-anak.
Kebijakan membuka kembali sekolah-sekolah dalam waktu dekat, dinilai memiliki banyak risiko, lantaran efek virus Corona pada anak belum banyak diketahui.
"Kami tidak tahu segalanya tentang virus ini, dan kami sebaiknya berhati-hati, terutama ketika menyangkut anak-anak," kata Fauci.
Kendati telah diperingati, Trump justru mengkritik bahwa pernyataan Fauci terlalu melebih-lebihkan. Dia menilai anak-anak bukanlah populasi rentan terpapar virus Corona.
"Ini adalah penyakit yang menyerang usia. Dan itu menyerang kesehatan. Dan jika Anda memiliki masalah jantung, jika Anda memiliki diabetes, jika Anda berada pada usia tertentu, itu tentu jauh lebih berbahaya," jelas Trump.
Baca Juga: Ditolak Warga karena Takut Tertular, Pemakaman Jenazah PDP Corona Dipindah
"Tetapi, dengan anak-anak kecil dan siswa, lihat saja statistiknya; ini sangat menakjubkan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN