Suara.com - Sejak diberlakukannya kelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sektor transportasi antar kota, masyarakat mulai ramai ingin bepergian ke daerah lain. Namun untuk bisa melakukan perjalanan, diperlukan surat keterangan bebas dari virus corona Covid-19.
Menanggapi situasi ini rupanya banyak oknum yang mencoba menyalahgunakannya. Salah satunya dengan berjualan surat bebas dari covid-19.
Seperti yang dilakukan oleh salah seorang oknum di salah satu aplikasi belanja daring. Pantauan Suara.con, akun dengan nama surat_sakit ini menjual satu lembar surat bebas Covid-19 dengan harga Rp 39.000.
Dalam gambar contoh yang ditampilkan, surat ini dibuat dengan menggunakan nama Dokter Umum Rumah Sakit Mitra Keluarga Gading Serpong. Dalam suratnya tertulis format untuk identitas pasien secara lengkap.
Selanjutnya juga ditulis berdasarkan hasil pemeriksaan pada tanggal sekian, dinyatakan sehat dan bebas Covid-19. Beberapa keterangan seperti identitas pasien dan tanda tangan dokter disensor.
Lalu diiklankan juga situs milik penjual, yakni suratdokterindonesiaaa.blogspot.com. Keterangan lainnya soal penjualan ini adalah barang disebut dikirim dari kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Selain itu sang penjual mengatakan agar pemesanan dilakukan via nomor kontak telepon pribadi penjual bukan lewat aplikasi jualannya. Alasannya karena barang ini ilegal untuk dijual dan akan terlalu mencolok.
"Mohon maklum karena transaksi di market place ini terlalu mencolok karena masih ilegal, jadi jika mau aman dan fast respon dan kirim via gosend instant, mohon kontak WA kami saja," kata penjual itu dalan keterangannya yang dikutip suara.com, Kamis (14/5/2020).
Kendati demikian, ketika coba diperiksa lewat aplikasi untuk mengetahui nama nomor telepon yang disimpan di kontak handphone, penjual ini diduga penipu. Banyak orang yang menamai nomor kontaknya dengan nama penipu.
Baca Juga: Update Corona RI 14 Mei, Pasien Positif COVID-19 Tembus 16 Ribu Orang
Selain itu, ketika pukul 16.00 WIB, dagangan ini di aplikasi jualan daring itu sudah tak bisa ditemukan. Pengelola situs jualan itu diduga sudah menghapusnya.
Berita Terkait
-
Kasus Corona RI Capai 16 Ribu: 3.518 Orang Sembuh, 1.043 Meninggal Dunia
-
Tembus 16 Ribu Kasus, Hari Ini 568 Orang Indonesia Terinfeksi Virus Corona
-
Warga Jembatan Besi Tambora: Gak Ada Imam Salat Tarawih di Sini Kena Corona
-
Kelabui Petugas, Pemudik Disuruh Balik Saat Ketahuan Telepon Bos Travel
-
Di Tengah Pandemi, Amerika Serikat dan Prancis Berebut Vaksin Covid-19
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden