Suara.com - Republik Demokrasi Rakyat Korea Utara disebut-sebut masih mencatatkan nihil kasus infeksi virus corona covid-19, kala banyak negara di belahan dunia lain, termasuk tetangga dekatnya China dan Korea Selatan, kelimpungan dihantam pandemi tersebut.
Mengutip New York Times, banyak pengamat Korea Utara yang meragukan klaim belum adanya kasus infeksi virus corona.
Bahkan, tak jarang pengamat dan pihak yang menuduh Ketua Komisi Negara Kim Jong Un sengaja menyembunyikan data asli soal wabah covid-19 guna menjaga ketertiban.
Dosen Harvard Medical School Dr Kee B. Park pada Maret lalu, mengatakan Korea Utara kemungkinan belum memiliki fasilitas pengujian yang memadai, sehingga kasus infeksi yang sebenarnya ada menjadi tidak terdeteksi.
"Mereka tidak memiliki kasus mungkin karena belum tahu cara mendeteksinya," ujar Dr. Park kepada New York Times.
Menepis rumor, hoaks, dan penilaian yang merendahkan tersebut, harian Rodong Sinmun, koran resmi Partai Pekerja Korea, dalam artikelnya mengungkap fakta baru.
Koran tersebut menyebut kesuksesan Korea Utara menghalau virus corona adalah karena sistem kesehatan publik yang maju.
Sistem kesehatan yang dimiliki Korea Utara, disebutkan mampu menghadapi situasi darurat dan penyebaran pandemi dengan baik.
Sejumlah langkah-langkah seperti karantina dan pembatasan akses telah diterapkan pemerintah Korea Utara guna memutus virus corona, bahkan sejak wabah baru berkembang di Wuhan.
Baca Juga: Hanya Di Pabrikan Ini, Ilmuwan Disuruh Jadi Pengendus Komponen Mobil
"Orang asing yang sudah masuk dan warga negara Korea Utara yang baru datang dari luar negeri dikarantina selama 14 hari," tulis Rondong Simun.
Selain itu, pihak otoritas disebutkan rutin mengedukasi rakyat terkait pencegahan dan perkembangan wabah pandemi.
"Mobil dengan pengeras suara berkeliling tempat umum-umum guna menginformasikan secara rinci soal rute penyebaran, gejala, dan tindakan pencegahan kepada warga," jelas Rondong Sinmun dalam sebuah artikel.
Setiap komite pemerintahan daerah juga mewajibkan semua rakyat, termasuk pejabat, untuk melakukan karantina.
Tidak ada yang boleh melanggar kebijakan karantina guna mencegah sebaran virus corona ini.
Rondong Sinmun menyebut keberhasilan Korea Utara dalam menangani pandemi juga berasal dari kerja sama yang kuat antara pemimpin dan rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, Transjakarta Akan Terapkan Tes Psikologi Lanjutan untuk 11 Ribu Sopir
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, DPRD DKI Minta Sertifikasi Sopir Transjakarta Diperketat
-
PN Jaksel Jadwalkan Sidang Praperadilan Nadiem Makarim pada 3 Oktober
-
Diduga Cemburu, Suami di Kebon Jeruk Bunuh Istri Lalu Serahkan Diri ke Polisi
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!