Suara.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyebut virus corona sebagai guru. Ia mengibaratkan umat manusia saat ini tengah dididik oleh penyakit COVID-19.
Pernyataan itu ia sampaikan melalui akun Instagram-nya @sandiuno. Lewat sebuah tayangan video, ia mengatakan bahwa manusia tengah berada di tengah ancaman kematian.
"Guru itu bernama virus COVID-19. Kita betul-betul sekarang lagi dididik oleh corona. Manusia diancam kematian oleh berkembangbiaknya virus COVID-19 ini," katanya via Instagram.
Namun, Sandi juga menyebut jika bumi menjadi semakin bersih semenjak adanya virus corona. Ia menjelaskan bagaimana hewan mengambil alih kota selama penerapan lockdown.
"Ada yang unik, kini di udara, di laut, sungai, semua makin bersih. Langit lebih biru cerah. Alam makin lestari. Hewan-hewan berkembangbiak dengan tenang. Di beberapa negara ada hewan-hewan yang berani masuk kota," tukasnya.
Ia pun mempertanyakan apakah sudah saatnya manusia berdamai dengan virus yang belum ada obatnya ini.
"Haruskah kita berdamai dengan virus corona dan tumbuh berdampingan?"
Sandi pun mengakui bahwa akibat virus corona ini, ekonomi dunia terguncang. Namun, ia memuji kualitas alam dan lingkungan yang ia klaim semakin baik.
"Memang ekonomi sedang merosot namun ekologi justru melesat. Misalnya belakangan kita belajar untuk mengonsumsi seperlunya," katanya.
Baca Juga: Naikkan Iuran BPJS Saat Pandemi Covid-19, Pemerintah Dikritik
Ia juga menilai jika virus corona berhasil mendidik situasi politik di tanah air.
"Lihatlah, politik kita makin rasional karena yang tidak rasional makin jelas. Pendapat kita juga harus berbasis sains," katanya.
Meski demikian, beberapa waktu yang lalu, Sandi pernah menyebut virus corona sebagai musuh yang harus diperangi. Ia mengatakan hal itu pada akhir bulan Maret lalu dalam sebuah kesempatan.
"Pandemi corona ini sudah menjadi perang global. Para tenaga kesehatan menempati front terdepan. Jangan biarkan mereka jadi tumbal ketidakpastian. Beri kesempatan pada mereka untuk bertempur dengan lawan yang seimbang. Sementara pemerintah dan segenap rakyat membangun barikade untuk menghambat pergerakan musuh," katanya seperti diberitakan oleh AyoJakarta.com -- jaringan Suara.com pada Senin (30/3/2020).
Berita Terkait
-
Diduga Mabuk, Pemuda Ajak Duel Petugas COVID-19 di Bali
-
Novartis Sebut Vaksin Covid-19 Baru Siap pada Akhir 2021
-
Update Covid-19 Global 18 Mei: Rusia Kasus Positif Terbanyak Nomor Dua
-
Pasca Covid-19, DPR Minta Proyek Infrastruktur Dilanjutkan
-
Pandemi Covid-19 Akan Jadi Pembahasan Utama Dalam Rapat Tahunan WHO
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?