Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengklaim, 81 persen masyarakat Indonesia ingin pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar segera diakhiri.
Mereka beralasan sudah membuang banyak energi dan waktu hingga biaya yang besar selama berada di rumah.
"Energi, tenaga, biaya, waktu, kelelahan, sangat besar. Bahkan data yang disampaikan salah satu kementerian dan lembaga yang lapor ke Presiden Jokowi, 81 persen masyarakat ingin segera akhiri PSBB," ujar Doni dalam konferensi video, Rabu (20/5/2020).
Kendati demikian, kata Doni, tak mungkin pemerintah mencabut PSBB bila masyarakat belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing.
Doni menuturkan pentingnya tingkat kepatuhan sangat berpengaruh untuk menekan penyebaran covid-19.
"Tetapi tidak mungkin bisa cabut PSBB apabila masyarakat masih belum patuh. sekali lagi tingkat kepatuhan penting sekali," ucap Doni.
Kepala BNPB itu mengatakan, di sejumlah daerah yang menerapkan PSBB, masih banyak yang melanggar. Selain itu, masyarakat juga masih banyak yang berkerumun.
"Tentang PSBB yang masih berlaku tapi masyarakat masih belum gitu banyak mematuhi, masih banyak, nekat, ramai, bagaimana tugas kita semua untuk bisa jamin bahwa tak ada gelombang kedua? Ini sangat benar. Kami juga prihatin, saya sangat prihatin karena masih adanya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan," kata dia.
Doni mengatakan, dalam dua minggu terakhir, pemerintah Indonesia sangat serius menurunkan angka reproduksi (reproductive number/RO) covid-19 di bawah angka satu.
Baca Juga: Rapid Test Biozek Dinilai Bermasalah, Doni Monardo: Akurasinya Rendah
Namun, saat ini masyarakat masih kurang peduli terhadap imbauan pemerintah dalam hal menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing.
"Kurva yang satu bisa turun ke nol koma sekian. Artinya tingkat risiko semakin kecil. Tetapi yang sangat kita khawatirkan apabila masyarakat masih kurang begitu peduli dengan risiko yang akan terjadi, masih ramai, masih sering kumpul-kumpul, masih sering melakukan aktivitas yang sebenarnya bisa ditahan, bisa dihindari," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Virus Corona Disebut Mungkin Tak Bisa Hilang, Ini Kata Ketua Gugus Tugas
-
Sujiwo Tejo Soal PSBB: Gajah di Mal Tak Tampak, di Peribadatan Tampak
-
400 Ribu Wanita Hamil selama WFH di Indonesia, Jadi Sorotan Asing
-
Abaikan PSBB, Ratusan Warga Ciamis Padati Pusat Perbelanjaan
-
NgabubuTips, Pahami 5 Kerusakan Mobil yang Lama Terparkir Saat PSBB
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank