Suara.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, berdasarkan penjelasan WHO pada 12 Mei lalu, Virus Corona atau Covid-19 kemungkinan tidak akan pernah hilang.
"Kami dapatkan selama dua bulan terakhir, termasuk juga penjelasan terakhir dari dokter Mike Ryan, Executive Director WHO tanggal 12 Mei yang lalu. Coronavirus may never go away. Artinya, Coronavirus sangat mungkin tidak akan pernah hilang," ujar Doni dalam video conference, Rabu (20/5/2020).
Doni menuturkan, perlunya strategi dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Ia pun mengibaratkan saat ini masyarakat Indonesia tengah dalam suatu kegiatan berselancar dalam mengarungi gelombang yakni Covid-19.
"Ibaratnya dalam suatu kegiatan di pantai, kita mengarungi gelombang untuk berselancar dan ada dua peselancar yang telah diberikan penjelasan. Salah satunya berlatih dengan sungguh-sungguh, yang satu lagi, kurang begitu berlatih dengan sungguh-sungguh ketika keduanya dilepas, salah satu yang berlatih dengan sungguh-sungguh mampu menyesuaikan dirinya dengan gelombang yang sangat besar. bisa berselancar sampai akhirnya selamat sampai tepi pantai," ucap dia.
"Satu lagi ketika dilepas tapi tidak memperhatikan teknik dan cara menghadapi gelombang akhirnya tergulung gelombang," sambungnya.
Karena itu, dia menyebut, jika ingin sukses dalam menghadapi pandemi Covid-19, bangsa Indonesia harus belajar dengan lebih giat untuk memahami bagaimana bahaya Virus Corona. Kata Doni, Virus Corona bisa dikurangi risiko bahayanya jika masyarakat disiplin dan memiliki kesadaran kolektif yang tinggi.
Bahkan kata Doni harus ada yang berani menjadi patriot untuk mengingatkan displin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau ada kerumunan, salah satu diantaranya berani tampil sebagai patriot mengingatkan yang lainnya untuk segera jaga jarak, jangan berdekatan. Dan itu harus dilakukan di berbagai tempat, apakah di bandara, di mana saja. Di antara masyarakat kita, diharapkan ada yang berani mengingatkan," katanya.
Baca Juga: Indonesia Dukung Rencana WHO Evaluasi Penanganan Pandemi COVID-19
Berita Terkait
-
WHO Sahkan Resolusi, Indonesia Dukung Penanganan Global COVID-19
-
Mantan Kepala WHO: Virus Corona Mungkin Bisa Hilang dengan Sendirinya
-
WHO Sebut Virus Corona Tidak akan Hilang, Saatnya Berdamai dengan Realitas
-
WHO: Virus Corona Kemungkinan Tak akan Pernah Hilang
-
WHO: Sangat Penting Menemukan Sumber Utama Virus Corona
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan