Suara.com - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta kepada pemerintah agar dapat segera mengusut siapa pelaku peretasan data milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurutnya, untuk mengungkapkan kasus peretasan maka pemerintah Indonesia perlu bekerja sama dengan interpol. Ia lantas mempertanyakan apakah ada keterlibatan orang dalam di setiap aksi peretasan data di Indonesia yang belakangan kerap terjadi.
"Harus dikejar, apakah juga ada keterlibatan pihak didalam untuk menjual data. Kita patut curiga karena ini bukan pertama kali terjadi setelah beberapa waktu lalu data Tokopedia pun dicuri," kata Ferdinand kepada Suara.com, Jumat (22/5/2020).
"Benarkah dicuri atau ada keterlibatan orang dalam? Ini harus diusut. Pemerintah jangan diam dan merasa ini peristiwa sepele," sambungnya.
Ia menilai terjadinya peretasan membuktikan bahwa KPU lemah dalam menjaga kerahasiaan data. Ia berujar jika kebocoran data identitas lengkap seperti itu kerap terjadi maka potensi bayaha mengancam.
Pasalnya, data yang diambil bisa saja digunakan oleh pelaku peretasan untuk memalsukan data warga guna keperluan kejahatan seperti kejahatan keuangan. Karena itu perlu perhatian serius dari pemerintah untuk menjamin dan melindungi data pribadi warga negara.
"Sementara itu UU Perlindungan data belum jelas nasibnya. Saya pikir ini harus jadi fokus pemerintah dan DPR. Jangan main-main dengan data penduduk," ujar Ferdinand.
Tag
Berita Terkait
-
Data KPU Diretas, Mardani Minta Program e-KTP yang Sentralistis Ditinjau
-
2,3 Juta Data Penduduk di KPU Diduga Bocor, Ini Kata Menkominfo
-
Jutaan Data Warga di KPU Diduga Bocor, PKS Minta Audit Sistem Keamanan
-
Data Pemilih KPU Dikabarkan Dibajak, Perlukah Mengganti Metodenya?
-
Data KPU Diduga Bocor, Pengamat Sebut Bukti Kemanan Siber Indonesia Lemah
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Dasco: Pengunduran Diri Rahayu Saraswati Akan Diproses Via Mahkamah Partai
-
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank: Tersangka Ajukan Diri Jadi JC, Siap Ungkap Keterlibatan TNI?
-
Kekecewaan Sri Mulyani Pasca-Penjarahan Rumah, Mahfud MD: 'Dia Nangis Disamakan dengan Sahroni'
-
Eks Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Divonis 7 Tahun Kasus Uang Palsu
-
Profil Annas Mustaqim, Calon Hakim Agung yang Kecam KPK Karena Ungkap Tersangka Korupsi
-
Diduga Pengeroyok Driver Ojol yang Tewas di Makassar Ditangkap
-
Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
-
Menteri PPPA Jenguk 13 Anak Demonstran di Cirebon, Tegaskan Keadilan Restoratif Wajib Diterapkan
-
Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi
-
Peran Strategis Beton dalam Konstruksi Infrastruktur Berkelanjutan