Suara.com - Pandemi virus corona membikin manusia harus mencari 'sebagian yang lain' untuk menggantikan 'sebagian yang hilang'. Pemerintah telah resmi menerbitkan larangan mudik sebagai usaha mengurai penyebaran virus Covid-19.
Pekerja domestik atawa Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi salah satu sektor yang terdampak akibat pandemi ini. Sebagian dari mereka kekinian harus dirumahkan oleh para majikannya karena banyak hal.
Alasannya macam-macam. Sebagian majikan ada yang berdalih mengikuti aturan pemerintah soal Kebijakan Sosial Berskala Besar (PSBB). Praktis, para pekerja domestik kini berada di rumahnya masing-masing bertahan hidup dengan berbagai macam cara.
Seperti PRT bernama Diyanawati (31). Dia kini mendapat jatah libur menjelang lebaran dari majikannya. Diyana --sapaan akrabnya-- masih diberi kesempatan bekerja oleh sang majikan. Artinya, dia tidak dirumahkan seperti beberapa rekannya.
Namun, kenyataan yang tak menentu ini membikin Diyana juga pusing. Perempuan asal Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal ini tidak bisa merayakan lebaran dengan keluarganya.
Diyana mengatakan, setiap tahun dia pasti pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama sanak saudaranya. Tetapi, tahun ini tidak. Pasalnya pemerintah sudah menerbitkan larangan mudik terhadap seluruh masyarakat Indonesia.
"Saya baru pertama nih lebaran ndak mudik. Biasanya saya selalu pulang kampung seminggu sebelum lebaran," ujar Diyana saat dijumpai Suara.com di Sekretariat Sedap Malam, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (22/5/2020).
Diyana mengaku bingung untuk merayakan lebaran di Ibu Kota. Kebiasan-kebiasan di kampung halaman seperti salat Ied berjamaah atau masak-masak tidak bisa terapkan Diyana di Jakarta.
Lebih miris lagi, Diyana harus merayakan lebaran di Jakarta dalam kondisi pandemi virus Corona. Dia bingung, mau bersalaman dengan siapa, karena keluarganya rata-rata berdomisili di Kabupaten Tegal.
Baca Juga: Wapres Maruf: Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang
"Lebaran di sini bikin saya bingung. Karena masak buat keluarga sendiri, nerima tamu juga ndak. Sekalinya merayakan lebaran di Jakarta situasinya begini. Lagi pandemi, mau salam-salam atau ndak, saya juga ndak tahu," sambungnya sambil tertawa.
Nasib Diyana lebih beruntung ketimbang dua rekannya, Rustinah (43) dan Siswati (31) --anggota Sedap Malam yang kekinian sudah dirumahkan. Diyana yang bekerja di Apartemen Pancoran, Jakarta Selatan hanya diliburkan oleh majikannya.
"Kalau saya kerja di Apartemen Pancoran. Saya sudah libur sejak pertengahan Maret," beber Diyana.
Tak Bisa Mudik
Diyana mengakui, sang majikan masih tetap memberikan gaji bulanan selama masa pandemi corona. Hanya saja, untuk gaji bulan Mei, Diyana hanya menerima setengah gaji. Pasalnya, Diyana hanya bekerja satu kali dalam seminggu di apartemen milik majikannya. Selain itu, Diyana juga mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) secara utuh.
"Meski sudah libur, saya masih dapat gaji. Kalau bulan Mei ini saya cuma dapat separuh. Karena mungkin sudah kelamaan libur ya. Saya kan kerja sekali dalam seminggu untuk THR, Alhamdulillah saya dapat full," ungkap Diyana.
Berita Terkait
-
Dirumahkan karena Majikan Takut Corona, Hidup PRT Terpuruk Tanpa Pesangon
-
Badan Legislasi Minta Pekerja Rumah Tangga Harus Miliki Perlindungan Hukum
-
Mendengar Cerita Guru saat Mengajar Murid di Masa Pandemi Corona
-
Memorabilia Penghuni Rusunawa Rawa Bebek di Kampung Akuarium
-
Dinafkahi Kematian, Warita Pembuat Peti Mati di Tengah Wabah Corona
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Polisi Ungkap Pemicu Kebakaran Maut Terra Drone: Akibat Baterai 30.000 mAh Jatuh
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo