Suara.com - Di tengah momen perayaan Idul Fitri, ahli hukum tata negara Refly Harun menyindir pemerintahan Jokowi terkait penanganan virus corona. Ia mengaku kecewa dan menilai Presiden Joko Widodo seperti kelabakan dalam menangani covid-19.
Hal ini ia sampaikan lewat channel YouTube-nya Refly Harun dalam episode "Refleksi Lebaran 2020: Memilih Berjarak dengan Penguasa".
Dalam episode itu, ia menyebut pemerintah kelabakan dalam menangani wabah virus corona.
"Tapi akhir-akhir ini, walaupun bukan ekonom, rasanya kita semua merasakan bagaimana sulitnya pemerintah mengendalikan fiskal mereka, mengendalikan keuangan mereka, sehingga ketika menghadapi covid-19 ini, terasa kelabakan," katanya.
Tak hanya itu, Refly juga menilai pemerintah seperti telah kehabisan uang sehingga tak bisa lagi mengatur perekonomian di masa sulit seperti sekarang.
"Kok pemerintah seperti tidak punya uang lagi untuk memastikan bahwa perut rakyat Indonesia bisa makan kalau misalnya mereka harus di-lockdown di rumah?" ungkapnya.
Padahal, menurutnya, dalam bidang politik, pemerintah saat ini dinilai sangat berkuasa karena tidak memiliki oposisi yang mengancam kekuasaannya.
"Dalam bidang politik, pemerintah sangat powerful. Hampir tidak ada oposisi. Tapi, hukum dan ekonomi kita tidak dalam kondisi yang normal menurut saya," ujarnya.
Ia kemudian menyebutkan ada penunggang-penunggang gelap di lingkar kekuasaan Jokowi yang membuat pemerintah tak berdaya dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Hingga Lebaran Kedua, Ratusan Pemudik dari Wonogiri Balik ke Jabodetabek
"Masih banyak penunggang-penunggang gelap kekuasaan yang berkuasa saat ini. Saya kasih contoh Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) misalnya," kata Refly.
Menurutnya, UU Minerba adalah bentuk lain dari perampokan terhadap kekayaan negara yang seharusnya bisa dinikmati oleh seluruh warga negara. Namun, hanya segelintir orang yang akhirnya menguasai sumber daya ini.
"Sebagian pakar mengatakan ini adalah perampokan para konglomerat tambang terhadap bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," katanya.
Berita Terkait
-
Sindir Soal Ketupat dan Panci dalam Video Jokowi, Roy Suryo Kena Semprot
-
Presiden Joko Widodo Shalat Idul Fitri di Istana Bogor
-
Prabowo Prank Asistennya yang Ketiduran dan 4 Berita Populer Lain
-
12 Ucapan Idul Fitri dari Tokoh Politik, Unggahan Fadli Zon Bikin Terharu
-
Jokowi Unggah Video Ucapan Selamat Hari Raya, Roy Suryo Sindir Soal Ketupat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK