Suara.com - Pasca Idulfitri, suasana di sejumlah lokasi di Jakarta masih dipadati warga meski aturan PSBB kembali diperpajang pemerintah.
Lokasi yang diserbu warga pasca lebaran, tepatnya pada Selasa (26/5/2020) adalah Pasar Gembrong, sentra perbelanjaan mainan murah yang berada di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Jatinegara, Jakarta Timur.
Lokasi tersebut terpantau ramai sejak pagi hari meski masa PSBB hingga kini masih berlaku.
Sejak pukul 10.00 WIB, orang-orang silih berganti berdatangan untuk memburu mainan bagi anak-anaknya. Terlihat para pengunjung ada yang mendatangi kios sepeda, mainan plastik seperti tamiya, robot-robotan, dan kembang api.
Seorang pramuniaga salah satu kios di Pasar Gembrong berinisal E (namanya enggan disebutkan) mengaku melayani pembeli sejak pagi tadi. Dia mengaku, kios tempatnya bekerja buka sejak Senin (25/5/2020) kemarin.
"Wah di sini sudah dari kemarin siang sudah ramai. Hari ini saja saya sudah bekerja sejak pagi," kata dia saat dijumpai Suara.com di Pasar Gembrong.
E mengaku, pihaknya tetap melayani setiap pembeli yang menawar harga mainan yang telah dipatok. Menurutnya, kegitan semacam itu adalah hal yang lazim terjadi di pasar --khususnya Gembrong selaku sentra belanja mainan murah.
"Ya kalau namanya nawar harga mah sudah biasa. Tadi aja saya layanin beberapa pembeli. Kebanyakan pada nawar sih. Tapi ya enggak sadis-sadis banget," ungkapnya.
E bukanlah pemilik kios, dia hanya bekerja pada sang pemilik kios mainan. Soal barang dagangan yang dijual, pihaknya akan melepas barang dengan laba yang tak jauh dari harga asli. Minimnya, harga barang akan dilepas jika sesuai dengan modal awal.
Baca Juga: Tepergok saat Mesum dengan Pemulung, Bu Guru: Saya Tergiur Ukurannya
"Ya kami akan lepas barang sesuai ketentuan, ya sesuai modal itu barang. Anggaplah harga satu mainan remote control itu Rp300 ribu. Itu yang kami patok. Kalo harga aslinya paling 250-an. Jadi untungnya gak seberapa," jelas dia.
"Kalo ada pembeli yang nawar di angka Rp 265 ribu atau Rp 270 ribu ya kami kasih. Istilahnya gak jauh lah dari modal awal," beber dia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kurnia (28), salah satu pengunjung di Pasar Gembrong. Dia sengaja memilih pasar tersebut lantaran harga barang masih relatif terjangkau.
"Kalau di sini kan bisa nawar, jadi gak mahal-mahal banget lah," beber dia.
Kurnia sengaja memilih melabuhkan diri ke Pasar Gembrong dengan satu alasan, harganya terjangkau. Hari ini, dia berbelanja mainan dan tas sekolah buat dua ponakannya.
"Mumpung masih suasana lebaran ya saya ke sini untuk cari tas sekolah sama mainan buat ponakan saya. Ya situ tahu sendiri kan, di sini harganya lumayan murah," ujar Kurnia.
Berita Terkait
-
Nekat Keluar Jakarta, Puluhan Mobil Dipaksa Putar Balik di Tol Cikupa
-
Harga Relatif Terjangkau, Pasar Gembrong Tetap Jadi Pilihan Pembeli
-
Anies Buka Kemungkinan Perpanjang PSBB Jakarta untuk Ketiga Kalinya
-
Lepas Penat di Masa Pandemi, Warga Jakarta Serbu Kawasan Puncak Bogor
-
Masa PSBB Pasca Lebaran, Warga Membludak Buru Mainan di Pasar Gembrong
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu